*Untuk Maria yang sesungguhnya#
Saat paling sunyi
sekalipun
Engkau menatap teguh
bening air matamu jatuh
bersetubuh utuh
dengan dukamu yang ranum seluruh
mengalir berkecamuk
di antara darah-darah, tercecer karena cambuk
Ahhh,,cinta-Mu tidak sedang mabuk
Sungguh, hati dan segenap jiwamu benar-benar ditikam sebilah pedang seperti yang telah dikatakan kepadamu
kenangan membias bersama cinta yang berpulang
setelah Ia berteriak dengan suara nyaring
rindu berpaling;
"Sudah Selesai"
pukul tiga baru saja usai