Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

7 Checklists

18 Oktober 2012   04:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:43 54 0
Seven Checklists, ayoo tebak ini mahluk apa? :D

Gw pernah beberapa kali tanya sama beberapa teman tentang kriteria pasangan hidup yang mereka doakan, rata-rata cowo punya list hampir 20 kriteria, kalo cewe bisa sampe 49 point.. Banyak bener yah, mantep dah emang anak-anak Tuhan mah.. :D
Disini gw tulis hanya 7, yang mencakup bahkan hampir 100 kriteria yang gw punya kayanya huahhaahhaha
Siapa yang merasa dirinya tidak terpanggil untuk menikah? ayo tunjuk tangann, geleng-gelengkan kepala, dan pinggul digoyang (disco)..
Gpp kali jangan malu-malu, rasul Paul aja ga nikah.. hehehehe
Tapi ya gw tau lah rata-rata pada punya kerinduan untuk menikah kan? *sotoy.. :D

Pengajaran ini gw dapet pas baru beberapa bulan komitmen bertumbuh di MS, ga tau deh kayanya koko fasilitator gw dulu emang mewanti-wanti biar kami (anak bayi baru tobat) ga pada keblinger sama pesona cantik cewe-cewe Bandung kali yah ahahaaha

Ini adalah 7 kriteria untuk calon pasangan hidup, sekali lagi pasangan hidup bukan cuma sekedar calon pacar.. ihiiy deg-degan deh gw kalo denger kata "pasangan hidup" hahahaha

Oke serius yah, jadi ko Philip bilang ga usah muluk-muluk dari ke 7 kriteria dibawah pastikan "inceran" lo memenuhi kriteria diatas 70% (Rendah bgt yah?).. Kalo diatas 70%, terlalu muluk-muluk nanti akan ada banyak anak muda yang ga nikah-nikah, kalo dibawah 70% juga bahaya karna akan ada banyak anak muda yang terlalu cepat nikah (ngertilah yah) Gw inget sama Firman yang bilang "janganlah kamu menjadi pasangan yang tidak seimbang".
Seimbang disini tidak cukup hanya se-iman.. Kalo gw sebagai cowo, misalkan punya salah satu cita-cita alias kriteria istri nanti bertubuh tinggi setinggi diatas 180cm tapi kenyataannya adalah tinggi saya hanya 160 cm, jelas kaga seimbang dong boss..
Misalkan lagi, gw pengen deh punya istri nanti rajin kegereja, rajin sate, rajin atau aktif pelayanan trus kalo doain orang semuanya pada rebah (misalkan loh yah) sedangkan gw nya sebagai cowo, sate aja masih bolong-bolong trus kegereja kalo ada yang ngajak doang lalu lebih parahnya lagi ga suka sama Firman Tuhan, nah ya itu kan namanya bener-bener ga sepadan ga seimbang dan ga serasi, right??
Pointnya adalah, ketika kita membuat kriteria untuk pasangan hidup pastikan bahwa kita minimal sudah memenuhi beberapa kriteria dari pasangan hidup kita tersebut. Tuhan baik sih memang, tapi inget Dia juga adil. Jangan terlalu berharap besar untuk memiliki pasangan hidup yang sukses kalau kita sendiri malas bekerja, jangan terlalu berharap punya pasangan yang cinta Tuhan kalo kita sendiri suam-suam kuku.. Nah balik lagi ke minimal 70%, sebenernya ini fleksible sih kalo lo ngerasa udah punya hal-hal dibawah lebih dari 70% silakan naikkan rate nya, tapi INGET jangan sampe diturunin, BAHAYA!! hahahaha
Inilah dia ke Tujuh Undang-Undang Dasar Dalam Mencari Pasangan Hidup, bila melanggar dikenakan denda sebesar $100juta (dibayar saat weeding ceremony dan bulan maduuuu) dan kurungan dalam penjara rumah tangga yang dipastikan tidak ada damai sejahtera SEUMUR HIDUP..

1. Memiliki Komitmen Bertumbuh Dalam Iman Kepada Yesus Kristus
Komitmen, menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) memiliki arti perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu; bisa diartikan juga sebagai kontrak.
Bertumbuh, menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) memiliki arti (hidup) dan bertambah besar atau sempurna.

Iman Kepada Kristus, (bahasa Yunani: πίστιν– pisti) adalah rasa percaya kepada Tuhan. Iman sering dimaknai "percaya" (kata sifat) dan tidak jarang juga diartikan sebagai kepercayaan (kata benda). Menurut Paulus, "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat" (Sumber Wikipedia)

Jadi kalau ditarik benang merah kuning hijau dari ketiga kata diatas kesimpulannya adalah, CINTA TUHAN! Yap, pastikan si calon istri kita nanti 100000% punya perjanjian pribadi yang mengikat hidupnya untuk terus hidup dan bertumbuh menuju kesempurnaan dalam imannya kepada TY.

Lalu yang beda agama gimana dong? Silakan jawab sendiri yah, gw ga tega bilangnya.. hahaha lagian kaga jaman lagi ah pacaran beda agama, kaya anak SMP aja, bocah.. Upsss sorry yah jika misal kalau ada yang tersinggung. hihihihii

Gelap sama terang ga bisa nyatu, minyak sama air ga bisa nyatu, demikian juga kita dan saudara sebangsa diluar sana ga akan pernah bisa bersatu kalaupun bisa paling juga 5 tahun ditalak 30 hahahahahaha

Lalu, Bagaimana caranya kita tahu kalo si dia punya komitmen bertumbuh dalam iman?

Gampang aja ini mah, salah satu caranya adalah dengan memberikan sedikit test kepada si wanita itu (cowo suka ngetees loh, gw apalagi hahahahaha)

gw dulu pernah iseng-iseng nanya sama seorang wanita, cantik, berbakat, masa depan cerah kayaknya, berpengetahuan luas trus gw tanya

1. "kamu biasanya kalo gereja dimana?" | dijawab "tergantung sih, biasanya kalo temen-temen ngajak ke gereja A ya ke A kalo ke B ya ke gereja B" banyak juga yang jawab "tergantung mood", "kalo bangun pagi ya ke gereja A, kalo bangun siang ya gereja B ajah biar deket kosan"

2. "dulu dibaptis yang baptis cowo apa cewe pendetanya?" | dijawab: "wah lupa lah, orang dulu waktu masih bayi dibaptisnya"

3. "kalo disuruh pilih, temenin mama dirumah lagi ga enak badan, belajar untuk ujian, atau pergi kegereja untuk pelayanan kamu pilih mana?" | yang ini ga ada yang jawab sob keburu pingsan duluan dia hahahahahahaha

Pertanyaan yang simple-simple ajasih, gw ga nyampe nanya-nanya tentang ayat Alkitab yang berkata bla bla bla itu dimana yah atau nanya tentang bahasa aslinya Iman apa ya atau pertanyaan-pertanyaan teologis lainnya. Dengan pertanyaan simple biasanya lebih terlihat kalo wanita itu bener-bener sudah pernah lahir baru dan berkomitmen bertumbuh, jawabannya pasti dan berbobot sekalipun gw nanyanya sambil becanda :)

Untuk memiliki komitmen memang sulit, dibutuhkan usaha keras serta kemauan "gila" untuk berjuang dalam kesetiaan, tapi bisa kok buktinya banyak kok disekitar kita.. Pastikan doi diatas atau sama dengan 70% kadar kecintaannya kepada Tuhan. Jangan gara-gara dia cantik doang sob, yang namanya kecantikan wajah mah umur 30 juga mulai usang tapi komitmen bertumbuh itu abadi sampe dia mati :)
2. Memiliki Visi Hidup Menyenangan Hati Tuhan
Visi hidup menyenangkan Tuhan bukan berarti si dia harus hamba Tuhan (Pendeta, aktivis gereja, dst) tapi ini sangat mengacu pada bagaimana dia memiliki gairah hidup masa depan yang berpadanan dengan Kebenaran Firman Tuhan.

Contoh nih ya, gw adalah seorang programmer terkenal dan terpandai se-Jakarta Raya (amen) lalu berkerinduan untuk membuatkan sebuah program bagi pemerintah daerah DKI Jakarta dalam rangka penanggulangan macet caranya dengan mendesign sebuah program terkomputerisasi untuk penjadwalan pintu otomatis ruas tol contra flow.. Karna pasti ini project bakal booming banget maka gw jual itu program seharga rumah 10 tingkat lengkap dengan permaisurinya.  huehuehue
Awalnya sih telihat mulia, bukan? Pengen bantu mengatasi kemacetan, tapi ujung-ujungnya adalah kepentingan diri sendiri hahaha sangat tidak berpadanan dengan Kebenaran Firman Tuhan. Maka, jangan pilih saya sebagai pasangan hidup mu. bahahahaha
Pastikan visi hidupnya menyenangkan hati Tuhan sob, 70% saja dulu ntar boleh nambah kok.


Oiya, hamba Tuhan (Pendeta) tidak menjamin dia adalah seorang yang mengasihi Tuhan, so jangan terkecoh dalam point ini. BeWARE!!! Kenali dia dengan benar sekalipun dia adalah pekerjaNya, ini ga bermaksud menjatuhkan Image Hamba Tuhan loh ya karena gw sendiri pun adalah pekerja di ladangNya (asekkk).
Pastikan juga tujuan hidupnya selalu mendatangkan pujian bagi nama TUHAN kita..


3. Seseorang Yang  Memiliki Kedewasaan dan Tanggung Jawab  Kehidupan Pribadi
Ayo siapa yang mau punya pasangan alias menikah dengan anak kecil? hihihi
Silakan berimajinasi!
Kedewasaan yang dimaksud bukan hanya kedewasaan secara rohani saja, namun kedewasaan mengambil sebuah keputusan, kedewasaan berpikir, kedewasaan berkata-kata, kedewasaan mengendalikan emosi, dsb.
Kedewasaan ga bisa diukur dari umur saja, gw rada bahagia kalo denger statement tsb. Fyi, di kantor gw jadi yang paling muda secara usia dari yang lainnya, di komsel gw juga jadi yang termuda secara usia, di ProM juga kayanya gw paling muda deh kalo pun ada yang muda secara usia paling juga setahun dibawah gw. Cuma gw bersyukur bisa berkumpul dengan orang-orang tua maksud gw berkumpul dengan orang-orang dewasa secara usia, karna gw bisa curi mereka punya pengalaman hidup yang dapat gw jadiin pelajaran dalam menjalani hidup gw secara pribadi walaupun beberapa orang diluar sana mungkin terlalu banyak yang memandang sebelah mata orang muda tapi gw tetep berusaha untuk terus dewasa dalam sikap, perkataan, keputusan, emosi dll..

"Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu"
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun