Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Dokter Merangkap Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli Dinilai Tak Beretika

25 Februari 2014   07:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:29 578 1
Etika seorang pemimpin adalah menjadi teladan yang baik kepada bawahan. Namun tindakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli Kabupaten Nias Dr Yulianus Dawolo,M.Kes dinilai kurang manusiawi bahkan tidak mencerminkan sikap sebagai seorang pemimpin yang juga berprofesi dokter.

Hal ini dialami Kepala Bidang Pemeliharaan dan Sarana RSUD Gunungsitoli, Aronia Zebua,Selasa(18/2) sekitar pukul 8.15 WIB usai apel pagi di halaman RSUD Gunungsitoli. Dimana menurut Aronia Zebua yang dikonfirmasi KPK Pos diruang kerjanya, Rabu(19/2) mengatakan sebelum kejadian kepala RSUD Gunungsitoli menyuruhnya untuk memimpin apel dihalaman RSUD Gunungsitoli.

Usai apel, Aronia Zebua yang sedang berbincang sambil berdiri bersama rekan kerjanya Yupiter Gulo dan Kristian Lase, didatangi Dr Yulianus Dawolo,M.Kes yang baru keluar dari ruangan supervisi (tempat penandatanganan daftar hadir/prinzer-red) sambil marah-marah dan mengatakan “kamu ini perusak”, untuk mereda hal tersebut Aronia Zebua segera menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan.

Ironinya usai berjabat tangan Dr Yulianus Dawolo langsung mengayunkan tinjunya ke perut Aronia Zebua tanpa basa-basi disaksikan oleh pegawai dan masyarakat yang ada di halaman RSUD Gunungsitoli.

Dan usai meninju bawahannya ini, Dr Yulianus Dawolo berjalan menuju ruang kerjanya di lantai 3 RSUD Gunungsitoli sedangkan Aronia Zebua mengikutinya dari belakang sambil bertanya kenapa bapak memukul saya tetapi Dr Yulianus Dawolo tidak menghiraukannya.

Selanjutnya Aronia Zebua bertanya kembali “Kenapa memukul saya pak, kalau ada kesalahan saya kan bisa kita bicarakan di ruang kerja bapak bukan harus memukul saya di depan umum.” tanyanya.

Dr Yulianus Dawolo mendengar ucapan ini kemudian menjawab, “Mengapa kamu bilang saya ini penguasa di RSUD Gunungsitoli dan kamu itu tidak pantas menjabat sebagai kepala bagian.”

Mendengar ucapan atasannya ini, Aronia Zebua menjawab lagi “Saya tidak pernah menuding bapak sebagai penguasa dan yang memberikan jabatan saya ini adalah bapak bupati Nias.”

Dengan nada keras Dr Yulianus Dawolo menantang Aronia dengan mengatakan “Silahkan laporkan saya kepada Bupati, saya tidak takut, ujar Dr Yulianus Dawolo.

Sejumlah sumber dari pegawai RSUD Gunungsitoli menyebutkan, tindakan serupa juga pernah dialami oleh pegawai RSUD Gunungsitoli Dermawan Halu beberapa waktu yang lalu yang mana Dr Yulianus Dawolo juga meninju perut Dermawan Halu sebanyak tiga kali karena diduga terlambat apel pagi.

Dr Yulianus Dawolo yang dikonfirmasi KPK Pos diruang kerjanya, Rabu(19/2) membantah melakukan pemukulan terhadap Aronia Zebua tetapi hanya mengelus bagian perutnya saja bukan menumbuk (meninju-red) seperti dikatakannya. Serta menerangkan bahwa Aronia Zebua sering mabuk dan kurang disiplin sehingga Ia merasa capek dan bosan memberikan pembinaan.

Demikian juga kepada Dermawan Halu, Kepala RSUD Gunungsitoli ini mengatakan tugas Dermawan Halu selama ini yakni mempersiapkan fasilitas untuk setiap apel di RSUD Gunungsitoli tetapi semenjak dia tidak lagi kita usulkan sebagai PPTK malah dia malas bekerja dan keduanya cari gara-gara dan membangkang.

Ketika ditanya tentang tindakan yang akan diambil oleh atasannya apabila kasus ini berlanjut,menurut Dr Yulianus Dawolo siap menerima segala resiko, seraya mengatakan kasus ini sebenarnya masih tergolong internal.

Bupati Nias Drs Sokhiatulo Laoli,MM yang di konfirmasi KPK Pos melalui ponselnya, Rabu(19/2) mengatakan sebelum mengambil tindakan maka perlu diteliti dulu apa benar kejadiannya dan kalau misalnya benar, akan melakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sementara itu sejumlah sumber menyebutkan kepemimpinan Direktur RSUD Gunungsitoli dinilai keras dan kurang bersahabat padahal kalau dilihat dari hasil kinerjanya yang kurang dari setahun memimpin ternyata jauh dari harapan masyarakat seperti misalnya pelayanan BPJS yang selama ini banyak PNS mengeluh karena ketersediaan obat tidak tersedia.

Demikian juga tindakannya yang semena-mena terhadap masyarakat dilingkungan, seperti yang pernah dialami oleh Joni Dohona beberapa waktu yang lalu yang mana ketika itu Joni Dohona sedang memarkir motornya dijalan Anggrek Sukaramai Gunungsitoli dan tiba-tiba datang Dr Yulianus Dawolo menendang sepeda motornya hingga jatuh dan mengalami kerusakan namun akhirnya kasus ini diselesaikan di Polres Nias.

Walaupun tindakan yang diterima oleh Dr Yulianus Dawolo hanya seringan itu tetapi perbuatannya dianggap Joni Dohona telah mencoreng arang hitam muka pemerintah Kabupaten Nias serta merusak citra profesi seorang dokter, ujar Joni Dohona. Atau memang karena Dr Yulianus Dawolo yang merupakan seorang pelatih tinju di Kota Gunungsitoli sehingga suka memukul orang karena memiliki pukulan telak,ucap sumber.

http: //kpkpos. com/ direktur-rumah-sakit-umum-daerah-gunungsitoli -dinilai-tak-beretika/

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun