Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Pilihan

Mirip Catatan Pelesir, Namun Sebenarnya Ini Adalah

20 Juni 2014   03:29 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:03 37 0
Tadinya saya ingin menulis sedikit catatan pelesir bagaimana saya menumpang Kereta Matarmaja dari Pasar Senen hingga Malang. Tapi rasanya itu tidak perlu. Lagipula setelah saya pikir-pikir, untuk apa saya bercerita bahwa saya lebih memilih lapar hingga tiba di Semarang untuk membeli nasi rames di luar stasiun pinggir tembok daripada membeli nasi goreng kereta seharga Rp 18000 yang rasanya lebih mirip karet digarami? Untuk apa saya bercerita bahwa jika kamu tidak bisa masak, tapi jika tetap ingin bekerja sebagai koki, maka kamu bisa melamar pekerjaan ke PT.KAI? Untuk apa saya bercerita bahwa saya memilih menggelar matras untuk tidur di bawah jok kereta daripada harus tidur dengan punggung tegak 90 derajat? Untuk apa saya bercerita bahwa waktu itu hampir seluruh penumpang di gerbong yang saya tempati memiliki destinasi yang sama? Untuk apa saya bercerita bahwa penumpang di belakang bangku saya adalah segerombolan ibu-ibu paruh baya yang tiap 15 menit mengunjungi kamar mandi kereta dengan aroma amoniak menyengat hanya untuk merokok?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun