1 Februari 2015 08:36Diperbarui: 17 Juni 2015 12:001673
Profil Koperasi di mata masyarakat tidak terlalu baik. Hal ini disebabkan oleh banyaknya praktek-praktek yang salah, yang mengatasnamakan Koperasi tapi tidak mengikuti aturan Koperasi. Akibatnya, Koperasi berubah menjadi "Kuperasi" karena paham "lintah darat" lebih banyak dipraktekan.
Baru-baru ini, 600-an Koperasi di bubarkan di Kalimantan Tengah karena tidak pernah mengurus legalitas kelembagaannya sebagai Koperasi, dan juga tidak pernah melaksanakan RAT. Ini jelas sangat mempengaruhi kepercayaan masyarakat kepada Koperasi yang sudah ada. Walaupun ada Koperasi yang benar-benar berjalan sesuai aturan, tetap dikalahkan oleh opini masyarakat yang telah terbentuk akibat praktek-praktek di atas.
Semakin bertambahnya anggota dengan kategori "menengah ke bawah" bergabung di Koperasi, semakin besar pula tantangan bagi Pengawas, Pengurus dan Pengelola. Soal "menengah ke bawah" akan saya bahas pada sub berikut.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.