Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Aku ingin Mendongeng untuk Anakku

27 Mei 2011   20:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:08 69 1
aku sedih. rasanya pengin nangis.

sebenarnya itulah kenyataan, bahwa tidak semua niat baik diartikan dengan baik pula oleh orang lain, bahwa setiap orang punya cara pandang berbeda tentang sesuatu. seharusnya memang aku harus memakluminya. tapi cara penyampaian yang menyakitkan ternyata menimbulkan dampak yang signifikan dalam hati.

aku merasa (sedikit) terdzolimi.

itu timbul setelah aku membaca posting dan komentar seorang kompasianawan yang (bisa dibilang) anti-dongeng. padahal aku ingin sekali mendongeng untuk anak2ku kelak meskipun saat ini aku belum bisa. bagiku, mendongeng adalah mulia, agar anak2 kita bisa mengerti dunia dengan cara yang mereka kuasai. aku ingin mendongeng, karena aku tak ingin anak2ku nantinya tumbuh seperti gayus -yang dia anggap sebagai tukang dongeng itu-.

aku menyadari, ada beberapa dongeng yang memang memiliki nasihat yang kurang baik, seperti halnya artikel yang kubaca di sini. namun di akhir paragrafpun beliau menyatakan mendongeng itu perlu. karena itu, aku tak ingin mendongengkan tentang kancil itu pada anakku, aku akan sekuat tenaga mencari dongeng yang bermanfaat baginya. pun, telah banyak terbukti, bahwa dongeng sangat ampuh untuk membuat anak mengerti, seperti kasus seorang anak yang tak lagi takut akan air hujan setelah dia mendengarkan dongeng.

ya, aku ingin sekali bisa mendongeng. mohon doakan aku agar bisa menjadi pendongeng yang baik dan bijak. aku juga tak ingin ada gayus-gayus yang lainnya bercokolan di negeri ini. sungguh, aku -dan (aku yakin) kita semua- ingin memberantas gayus dan teman2nya sampai ke akar2nya, sama seperti juga dia.

*celotehan ndak penting di pagi hari :(

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun