Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Wuih, PSSI Mau Datangkan Guus Hiddink atau Fatih Terim

9 April 2012   17:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:49 2509 7
Tidak mau kalah dengan PSSI La Nyalla yang mendatangkan Alfred Riedl, PSSI Djohar berencana mendatangkan pelatih yang tidak tanggung-tanggung. Guss Hiddink dan Fatih Terim disebut sebagai calon pelatih timnas yang akan didatangkan ke Indonesia.

Sebagaimana diberitakan beritajatim.com, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin mengaku ditawari kembali mantan pelatih Timnas Korea Selatan dan Rusia itu untuk menangani timnas di ajang Piala AFF akhir 2012 nanti. "Memang ada yang menawari saya soal Guus Hiddink. Ia bilang soal kontrak dan gaji nanti bisa dicari bersama-sama," katanya mengutip pihak yang menawari tanpa menyebutkan siapa yang menawari tersebut.

Selain Hiddink, PSSI juga ditawari nama mantan pelatih sukses Timnas Turki, Fatih Terim. Namun, Djohar belum bisa memastikan tawaran itu lantaran penentuan pelatih timnas harus melalui mekanisme rapat anggota Komite Eksekutif (Komeks) PSSI. Hanya saja, kata Djohar, pada dasarnya dirinya mengaku sangat senang jika hal itu bisa terealisasi.

"Rapat Komeks baru akan digelar akhir April nanti usai pertemuan tim pelatihan timnas pada 10 April, besok. Disana baru akan dirapatkan beberapa nama pelatih yang diinginkan," jelas Djohar.

Kalau rencana mendatangkan Guus Hiddink atau Fatih Terim ini benar-benar terlaksana, tentunya bakal menjadi kejutan besar bagi persepakbolaan nasional kita. Para pemain nasional tentu akan merasa bangga dilatih pelatih sekelas mereka berdua. Bahkan para pengurus PSSI pun pasti akan sangat bangga bisa bekerjasama dengan kedua pelatih tersebut. Dan masyarakat pecinta bola juga akan sangat antusias menyambut kehadiran Guus Hiddink atau Fatih Terim.

Yang menjadi pertanyaan, mungkinkah keinginan itu akan terwujud???

Dari cara penyampaian Djohar di atas, sepertinya keinginan tersebut masih sebatas wacana yang bersifat prematur. Kuncinya adalah kata-kata "ditawari", atau pada kata-kata "pada dasarnya dirinya mengaku sangat senang jika hal itu bisa terealisasi".  Jika keinginan tersebut adalah implementasi dari program yang sudah terencana, maka mestinya kata-kata yang keluar adalah kalimat yang lebih tegas. Misalnya "kami akan mendatangkan" atau "sudah ada kesepakatan untuk mendatangkan". Bukankah Pak Djohar adalah pimpinan tertinggi di PSSI yang memiliki kewenangan itu?

Jadi bagaimana sikap kita? Penuh antusias, skeptis atau cuek .........?

Untuk rencana mendatangkan Fatih Terim, sebenarnya bukan barang baru lagi. Pada sekitar bulan Juli 2010, pemerintah pernah berencana mendatangkan Fatih Terim, padahal waktu itu sudah ada pelatih Alfred Riedl yang baru saja dikontrak PSSI.

Berita tentang rencana mendatangkan Fatih Terim pun sudah sampai pada tingkat yang serius. Pembahasan dan pematangan tentang rencana ini bahkan telah melibatkan pejabat-pejabat penting seperti Ketua DPD Irman Gusman, Mennegpora Andi Mallarangeng, Kepala BKPM Gita Wiryawan, bahkan sampai pada Presiden SBY.

Karena mengikuti rencana pemerintah tersebut, maka Alfred Riedl yang sudah terlanjur dikontrak PSSI pun dialihkan untuk menangani timnas U-23, sedangkan Fatih Terim diberi kewenangan menangani timnas senior. Sebuah berita bahkan ada yang berani memberikan judul "Fatih Terim Hampir Pasti Tangani Timnas Senior". Dan saya pun sangat berharap dan menantikan kedatangan Fatih Terim. Bahkan karena begitu bersemangatnya, saya sampai membuat grup facebook untuk mendukung Fatih Terim menjadi pelatih timnas.

Akhirnya, tunggu punya tunggu, tak ada kejelasan lagi mengenai kelanjutan rencana itu. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk melupakan hal itu. Meskipun akhirnya saya terhibur, bahwa ternyata Alfred Riedl sukses menangani timnas pada perhelatan Piala AFF 2010.

Dan sekarang ................. saya pun tak berani lagi berharap PSSI akan ditangani pelatih sekelas Fatih Terim atau Guus Hiddink. Apalagi dengan kondisi persebakbolaan yang carut marut seperti sekarang ini. Dan saatnya saya kembali menginjakkan kaki di bumi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun