Masuki usia pernikahan tahun ketiga, ibu melahirkan Badai di rumah Bidan Arimi kala itu hujan lebat, langit kelam malam dan badai menerjang. Agak lama memang ayah dan ibu diberi rezeki anak.
Wajah tegang selimuti Ayah ketika mengikuti proses kelahiran Badai. Ayah berdiri setia mendampingi sambil memegang tangan ibu kuat.
Jerit keras, tangisan dan keringat peluh basahi tubuh Ibu. Lahirlah Badai dengan selamat. Ayah langsung kecup kening ibu dan sujud syukur dengan airmata menetes ke lantai.
Terilham dari badai yang terjadi kala lahir maka sang ayah beri nama 'Lelaki Badai' dan juga berharap besar nanti melakukan kebaikan-kebaikan yang membadai.
15 tahun umur Badai. Ibu ceritakan itu kepada Badai di rumah siang hari dekat dipan tidur ayah berbaring sakit. Ketika Badai bertanya mengapa bernama Badai dan seperti apa kelahirannya. Hujan berangkul di pundak Badai.
JR
Curup
07.05.2019.