"Pura-pura peduli adalah kebohongan Gubernur Anies di tengah pandemi dan penderitaan rakyat. Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat, sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan presiden 2024. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan," kata Giring Ganesha yang diunggah di Instagram PSI.
Peryataan Giring Ganesha ini banyak orang menganggap sebuah cara Giring Ganesha menjegal Anies Baswedan untuk maju di pilpres 2024.
Pernyataan Giring Ganesha yang mengatakan Anies Baswedan adalah pembohong,
ditanggapi oleh M Said Didu. Said Didu mengajak kembali para netizen untuk mengingat kembali kebohongan-kebohongan pemimpin yang sudah ada.
"Mari munculkan kebohongan pemimpin yg ada : 1) mobil esemka, 2) tdk akan ngutang, 3) tdk akan impor, 3) tdk akan bagi2 jabatan, 4) akan perkuat KPK, 5) ekonomi meroket, 6) dst." Tulis Said Didu di akun Twitternya @msaid_didu.
Seperti kata Said Didu pernyataan Giring Ganesha itu telah membuka janji-janji  pemimpin yang ada dalam kampanye yang sampai saat ini mungkin belum terealisasi.
Kampanye yang belum terealisasikan itu, apa bisa dikatakan berbohong? Kalau iya berarti pemimpin sekarang telah berbohong? Pernyataan Giring Ganesha menuduh Anies Baswedan pembohong, sepertinya telah membuka kebohongan pemimpin yang ada? Ini kata Said Didu seperti yang tertulis di atas, bukan kata saya (penulis).
