Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Bukan Karena Melihat

1 Mei 2017   15:38 Diperbarui: 1 Mei 2017   18:00 365 1
Lahir dan bertumbuh di sebuah pulau kecil, Alor, dengan ‘pribumi’ (tanda petik diberikan karena menurut pelajaran sejarah di sekolah, nenek moyang orang Indonesia dari daerah Cina Selatan yang datang dalam dua gelombang, proto-melayu dan deutro-melayu. Jika ada pembaca yang tidak setuju, maka buku pelajaran sejarah yang kita pelajari waktu di bangku sekolah harus dinyatakan salah dan diganti.) yang jumlahnya jauh lebih banyak dari yang berketurunan lain (maklum pulau kecil sehingga tidak banyak yang melirik), masa kecilku sungguh indah.  Keberadaanku sebagai anak dari orang tua berketurunan cina tidak pernah dipersoalkan oleh teman-teman yang berkulit ‘penduduk asli’ dengan mata indah lebar dan lipatan yang jelas terlihat. Kami bermain tanpa melihat, apalagi mempersoalkan warna kulit dan keaslian sebagai warga negara Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun