Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Wanita Papua: Antara Emansipasi atau Eksploitasi

8 Agustus 2014   23:06 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:02 327 14

Happy birth day sist, but now, your time is ticking,” bisik teman saya sambil memberikan sebuah bungkusan kecil dihiasi pita imut. “thanks but, is it?” Tanya saya kepada teman saya yang tersenyum sambil melengos menggendong anaknya yang belum genap 2 tahun. Saya mengerti apa maksud teman saya, dengan umur yang hampir seperempat abad, waktu “single woman” saya makin menyempit. Teringat kata Mama saya suatu hari, bahwa saya harus secepatnya menyelesaikan “Evha Project” kemudian menuju kepada “Married Project” dan “Baby Project”. Terima kasih kepada teman saya atas bingkisan dan kata-katanya yang sukses membuat saya susah tidur 2 hari ini. Tak bisakah ketiga “project” tersebut dilakukan bersamaan?, pikir saya. Toh saat ini berbagai pola emansipasi wanita bertebaran di mana-mana, wanita sudah masuk dalam lingkup yang dahulu mungkin hanya “mimpi” bagi wanita untuk masuk dalam lingkup tersebut. Jadi, semestinya “Evha Project” tidak akan menghalangi 2 project yang lainnya. Tapi bisakah hal itu terjadi, mengingat kodrat saya sebagai wanita?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun