Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Pernikahan dan Perceraian

15 Oktober 2010   20:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:24 447 0
Hari ini hanya karena ingin menghadiri pernikahan putri seorang sahabat, saya rela terbang dari Jakarta ke Semarang. Pernikahan adalah sesuatu yang sakral, yang harus disongsong dengan do'a dan berbagai niat baik lainnya. Oleh karena itu, selalu diawali dengan kegiatan pengajian dengan tausiah yang menyejukkan, permohonan maaf kepada orang tua, serta permohonan do'a restu.

Semua diawali dengan niat baik, niat untuk beribadah, niat untuk membangun rumah tangga sakinah, mawadah, warohmah. Bagi saya, menyaksikan akad nikah adalah suatu kehormatan yang membuat saya bahagia dan terharu.

-----

Kemarin hal yang sebaliknya terjadi. Seorang sahabat saya malah mengutarakan niatnya untuk bercerai. Dia minta pendapat saya mengenai rencana perceraiannya itu. Terus terang saya hanya terdiam, dan akhirnya hanya mengatakan "Perceraian selalu menyisakan masalah...jangan pernah meminta pendapatku tentang hal ini".

Mungkin bagi pasangan yang tidak mempunyai anak, resiko perceraian bisa diminimalisir. Tapi bagi pasangan yang mempunyai anak perceraian akan menyisakan masalah besar maupun kecil. Kalaupun pihak perempuan mampu mandiri karena ia mempunyai penghasilan, namun tetap saja anak selalu menjadi pihak yang paling dirugikan.

-----

Do'a saya untuk pasangan pengantin, semoga cinta mereka langgeng, dan dapat hidup rukun sampai tua. Do'a saya untuk sahabat saya, semoga mereka berpikiran lebih jernih dalam menyelesaikan permasalahan, semoga mereka bisa mengingat masa-masa indah saat mereka dipertemukan dan dipersatukan. Semoga anak-anak mereka tidak kehilangan kasih sayang dan asuhan kedua orang tuanya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun