Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

HIDUP SEHAT TANPA ASAP ROKOK, SEBUAH KAMPANYE TERSELUBUNG…???

14 Agustus 2012   21:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:46 475 1
[caption id="" align="alignleft" width="173" caption="Rokok, candu yang diperangi..."][/caption] Oleh : Etty Lismiati Suami saya perokok berat, dia selalu punya segudang bukti untuk mementahkan segala argumen yang mengatakan rokok itu tidak baik bagi kesehatan. Dulu saya sering menganjurkan untuk mengurangi rokok. Tiap kali dikatakan tak ada gunanya merokok, makadia akan bilang tak ada gunanya melarang. Karena rokok sudah menjadi satu kesatuan dalam hidupnya. Saya kira, dengan pola hidup seperti itu puluhan tahun, paru-paru dan jantung mestinya sudah bolong, eh maksud saya minimal ada gangguan di paru-paru. Tapi nyatanya tidak. Begitu juga dengan organ tubuh lain yang disinyalir akan terganggu akibat merokok, ternyata masih berfungsi dengan baik. Tadinya saya pikir, paling tidak ada flek di paru-parunya. Ya, Alhamdulillah, dari pemeriksaan medis semuanya bagus.

Suami saya mulai merokok sejak duduk dibangku kuliah. Sepertinya semakin bertambahnya usia konsumsi dan ketergantungannya pun kian bertambah. Dulu, masih bisa dia menghabiskan satu bungkus rokok saja dalam sehari. Tapi sekarang dua hingga tiga bungkus rokok dalam sehari, mungkin bisa lebih. Semua teman-temanya pun sama saja, perokok !

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun