Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Terima Kasih, Kampus Ungu

21 Oktober 2019   14:29 Diperbarui: 21 Oktober 2019   14:33 19 2
Perkenalkan namaku Ester Anggriani Putri Simbolon.  Biasa di panggil Alkil Alkanoat,  ester juga boleh deh.
Aku adalah mahasiswi politeknik negeri medan dengan jurusan Teknik komputer dan Informatika program studi manajemen informatika.

Aku akan menceritakan bagaimana aku bisa menjadi mahasiswi Politeknik Negeri Medan.

Pada awal memasuki masa putih abu abu.  Jujur aku tidak tahu passionku dimana. Dipikiranku  hanya, belajar agar bisa lanjut ke jenjang yang lebih tinggi. Pada semester 2 kelas 1 aku mulai tertarik pada pelajaran kimia, menurutku kimia itu menarik karna kimia sedikit hapalan dan sedikit rumus, hehe.

Kelas 12 adalah awal perjuangan yang sungguh melelahkan, les, ujian yang harus aku tempuh. SNMPTN dibuka dan aku mendaftar dengan
kimia-Ugm pada pilihan pertama
Pendidikan matematika-Unimed pada pilihan kedua
Alhasil aku tidak lolos.  Aku sadar pilihan yang aku ambil sangat lah tinggi.  Namun aku tidak terlalu down.          

Aku juga mendaftar beasiswa ppa bca pada semester 2 kelas 12. Pada tahap seleksi berkas aku mengisi sesuai yang diminta dan akan diumumkan melalui email.  2 minggu berlalu dan tidak ada informasi dari beasiswa bca.  aku pikir aku gagal.
Setelah 3 minggu dari pendaftaran administrasi,  ada pemberitahuan bahwa aku lulus seleksi berkas, namun bodohnya ,  aku tidak mengecek email ku dan otomatis gagal.

8 Mei 2018 pukul 19.52 adalah detik dimana aku merasakan kekecewaan yang sangat dalam, awal dimana aku merasa langit seakan runtuh ingin menimpa badanku.  Iya waktu itu adalah waktu dimana pengumuman SBMPTN diumumkan. Saat aku menulis nama ku dan nomor ujianku,  tertulis kata "Maaf anda belum berhasil. Coba lagi tahun depan" isakan demi isakan tak kunjung henti. Teringat pengorbanan, perjuangan, sekolah, les,  pulang sampe larut malam,  Sirna hanya dengan kata kata itu.  Bahkan sebulan lebih aku merenungkan kata kata itu.  Tapi aku tidak boleh lengah,  "masih banyak jalan menuju roma".  Hanya kata itu yang membuat aku semangat.  

Aku tidak berhenti berusaha, aku tetap belajar untuk ujian kedinasanku. Sejujurnya sedari dulu aku ingin masuk kampus gajah yaitu UGM. Gagal sbm membuatku ingin mendaftar Utul UGM.  Tapi apa daya tanggal ujian utul bertepatan dengan ujian kedinasan stan.  Aku tidak terlalu berminat masuk stan.  Tapi keinginan orangtua bagiku adalah yang utama.

8 juli 2019 hari dimana aku mengadakan ujian stan.  Aku berusaha menjawab dengan benar sesuai yang aku pelajari.  Dan pada akhirnya aku lulus semua tahap demi tahap ujian tulis,  dan masuk ke perangkingan. hari dimana pengumuman stan, aku terkejut karna pengumuman dimajukan 3 hari dari yang seharusnya. Mataku menitihkan air mata lagi karna lagi lagi nama ku tidak ada dalam daftar lulus.  Isakan demi isakan terjadi lagi.  Aku sedih bukan karna namaku tidak ada.  Aku sedih tidak bisa memenuhi keingin kedua orangtua ku yang selalu  bekerja keras demi pendidikan ku selama ini.  Namun aku harus tetap semangat demi kedua orangtua ku.  

Aku menanyakan apakah aku boleh ikut ujian mandiri dan polmed kepada orangtuaku.  Jawaban yang sampai hari ini aku  ingat " mandiri dan polmed ukt nya mahal nak, kamu tahu kan abang kamu masih semester 5, gak mungkin abangmu putus sekolah gara gara kamu" jujur hatiku patah saat itu juga.  Gak tahu harus berbuat apa,  ingin bekerja namun kerja apa lulus SMA?  Itu lah yang ada dipikiranku saat itu.

Aku salah menilai kedua orangtua ku. Setelah mengatakan "TIDAK MUNGKIN ABANG MU PUTUS SEKOLAH GARA GARA KAMU",  aku berfikir orangtuaku tidak menyayangi aku.  Justru mereka menawarkan untuk gap year supaya aku bisa fokus mencapai keinginanku untuk kuliah di UGM ataupun STAN.  Mereka akhirnya mendaftarkan aku di salah satu bimbel stan ternama yang ada di medan.

Aku berusaha keras untuk mencapai keinginanku dan kedua orangtuaku. Setiap hari,  Pagi hingga malam aku membahas ratusan bahkan ribuan soal stan dan sbm.  Bahkan saat TO aku selalu lulus nilai mati Aku bahkan pernah meraih peringkat 1 TO.  Aku senang cahaya harapan mulai terang untukku.  aku tahu semua tidak akan ada hasil jika menduakan TUHAN.  Setiap sabtu aku selalu ikut doa Novena dan setiap minggu aku tidak pernah lupa ke gereja.

Pendaftaran utbk sudah dibuka tanggal 10-24 juni 2019. Aku mendaftarkan diri pada tanggal 21 juni.  Aku hanya mendaftar pada gelombang 1 dan tidak mengikuti gelombang 2. Saat ujian utbk,  kedua orangtuaku sedang sibuk jualan.  Aku tidak sanggup membebani mereka dengan meminta mengantar jemput aku saat ujian.  aku menceritakan kepada sahabatku tentang kedua orangtuaku yang tidak bisa mengantar aku ujian.  Dengan senang hati temanku menawarkan diri untuk mengantar aku sampai ketempat ujian.  

Saat diperjalanan aku membuka 'googlemaps' karna kami tidak tahu dimana letak persisnya lokasi ujianku.  Hingga akhirnya ada sebuah tangan merampas hp ku dari tanganku, aku terkejut dan akhirnya teriak minta tolong. Mungkin saat aku teriak,  temanku terkejut dan dengan spontan menekan gas motor hingga menabrak pagar rumah orang yang terdapat parit disampingnya.  Kami masuk kedalam parit tersebut.  leher temanku koyak karna mengenai pagar rumah,  sementara aku hanya luka sedikit dibagian pinggang.  Darah terus berkeluaran dari leher temanku membuat aku mual semual mualnya. Aku memiliki phobia terhadap darah Dan spontan muntah karna melihat darah temanku.orang orang yang ada disekitar kejadian mengantar kami ke klinik terdekat sambil menunggu orangtua temanku datang dan mengantar temanku kerumah sakit.

Karna kejadian itu aku harus merelakan ujian utbk ku dan harus merelakan UGM yang selama ini aku dambakan.  Karna ujian utul UGM juga memakai nilai utbk. 1 minggu setelah kejadian,  aku tidak keluar rumah karna trauma akan kejadian tersebut. Bahkan untuk waktu yang cukup lama aku tidak berani naik motor

Banyak hal yang terjadi tidak menyurutkan niatku untuk mecoba lagi dan lagi.  Aku mencoba beasiswa ppa bca sekali lagi,  tapi Untuk kali ini Aku gagal bahkan ditahap seleksi administrasi.  Aku terus mencoba,  aku juga mendaftar
beasiswa aperti bumn dengan jurusan teknik kimia-universitas pertamina, Pada tahap pertama aku lolos namun sayang ditahap selanjutnya aku gagal.  Patah berkali kali,  itu lah yang aku rasakan saat itu.

Sampai aku bangun semangat lagi untuk memulai dari awal.  Aku menghubungi temanku yang ingin mengikuti ujian masuk 'Politeknik Negeri Medan' atau yang sering disebut 'POLMED' awalnya orangtuaku tidak setuju, namun pada akhirnya setuju setelah aku bujuk.  Saat mendaftar polmed aku bingung ingin milih jurusan apa,  karna jujur tidak ada satupun jurusan yang sesuai passion ku. aku tidak suka jurusan Teknik, tapi aku tidak mungkin memilih jurusan soshum sementara selama ini aku belajar saintek.  Akhirnya aku memutuskan memilih
prodi manajemen informatika pada pilihan pertama dan teknik elektronika pada pilihan kedua.
 Saat ujian berlangsung, aku senang karna tes bahasa inggrisnya sama persis seperti soal soal TO ku saat bimbel Stan, tapi aku juga sedih karna hanya menjawab  4 soal fisika.  Iya, aku tidak terlalu mengerti dengan pelajaran fisika.  Sepulangnya dari ujian polmed,  aku menyempatkan diri datang ke gereja untuk berdoa agar hasil yang akan aku terima nanti baik untuk ku.

saat pengumuman polmed,  aku sangat berharap aku lulus.  Namun faktanya aku 'GAGAL'  Pikiran ku saat itu sangat kacau. Aku sedih.  Banyak temanku yang bertanya apakah aku lulus?  Aku hanya berkata "GAGAL" sambil tersenyum lirih. ada 1 temanku yang berkata "mungkin sistemnya eror ter, gak mungkin kau gak lulus" aku tahu temanku hanya memberi semangat kepadaku, tetapi kenyataannya ialah aku 'GAGAL' dan aku harus terima itu dengan lapang dada.

keesokan harinya, sewaktu aku berada di angkot untuk menuju les.  Kata kata temanku yang mengatakan mungkin sistemnya eror selalu terdengar nyata ditelingaku.  Dengan hati yang cemas aku memberanikan diri untuk membuka link pengumuman dan mencari namaku,  aku seakan mimpi.  Ternyata benar namaku memang ada,  'aku lulus' dengan pilhan pertamaku.  Seakan tidak percaya,  aku terus mengulang memasukkan nomor peserta dan password dan hasilnya tetap sama 'AKU LULUS'

walaupun aku lulus aku tetap belajar untuk 1 tujuan yaitu 'STAN' keinginan orangtuaku yang harus aku kejar.  Saat ujian,  ternyata benar firasatku aku gagal pada tes TKP.  skor TKP ku hanya 137 walaupun tes lain memuaskan,  tapi apa arti aku tetap GAGAL.  

Namun aku tidak terlalu sedih karna aku sudah lulus POLMED.  Mungkin Tuhan punya rencana yang lebih indah untukku. Aku sudah berusaha, aku sudah berdoa,  bahkan aku mengorbankan 1 tahunku untuk mengejar itu semua,  disaat teman temanku sudah memasuki semester 3 sekarang dan aku,  ya,  masih maba. Mungkin jalan kesuksesan ku dimulai dari 'KAMPUS UNGU POLMED'

Terimakasih

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun