Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Pilihan

Dilema Orangtua Siswa; Perpanjangan Waktu Sekolah yang Menggerus Waktu Belajar di TPQ

2 April 2023   12:51 Diperbarui: 2 April 2023   13:15 303 1
Artikel ini dilatar belakangi oleh meningkatnya kekhawatiran orang tua terhadap perpanjangan waktu sekolah yang dilakukan dalam rangka program Merdeka Belajar. Program ini mengusung konsep kurikulum merdeka dan fleksibilitas belajar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, perpanjangan waktu sekolah yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan meratakan kesempatan belajar bagi semua siswa, justru mempengaruhi waktu belajar di TPQ, terutama bagi orang tua siswa yang ingin anak-anaknya mendapatkan pendidikan agama Islam yang baik di TPQ.

Dalam kondisi seperti ini, orang tua dihadapkan pada dilema bagaimana membagi waktu antara sekolah dan TPQ. Beberapa tantangan yang dihadapi oleh orang tua adalah jadwal yang bertabrakan, jarak yang jauh, dan faktor lain yang mempengaruhi. Hal ini dapat memicu berbagai masalah seperti kelelahan, waktu yang kurang, dan menurunnya minat orang tua untuk mengirimkan anak-anak mereka ke TPQ.

Program Merdeka Belajar adalah program yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KEMENDIKBUDRISTEK) Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Konsep Merdeka Belajar ini mengusung dua prinsip utama, yaitu kurikulum merdeka dan fleksibilitas belajar.

Kurikulum merdeka merupakan konsep kurikulum yang memberikan keleluasaan kepada siswa dalam menentukan jenjang, jalur, dan mata pelajaran yang ingin dipelajari. Siswa diberi kebebasan untuk memilih jenjang dan jurusan pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, serta mata pelajaran yang ingin ditekuni lebih dalam. Dengan kurikulum merdeka, diharapkan siswa akan lebih termotivasi dalam belajar karena mereka belajar sesuai dengan minat dan keinginan mereka.

Selain itu, fleksibilitas belajar merupakan konsep belajar yang memberikan keleluasaan bagi siswa dalam menentukan waktu, tempat, dan cara belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi mereka. Siswa dapat memilih metode belajar yang paling efektif bagi mereka, termasuk belajar mandiri, belajar kelompok, atau belajar daring. Dengan fleksibilitas belajar, diharapkan siswa akan lebih terlibat dan aktif dalam belajar karena mereka diberi kebebasan untuk menentukan cara belajar yang paling efektif bagi mereka.

Program Merdeka Belajar ini diharapkan dapat memberikan kemajuan signifikan dalam kualitas pendidikan di Indonesia, serta meratakan kesempatan belajar bagi semua siswa, tidak terkecuali siswa di daerah terpencil atau kurang berkembang. Dalam program ini, KEMENDIKBUDRISTEK juga mendorong penggunaan teknologi untuk memfasilitasi pembelajaran dari jarak jauh, sehingga siswa dapat belajar di mana saja dan kapan saja tanpa harus terbatas oleh faktor waktu dan jarak.

Perpanjangan waktu sekolah bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan di bidang akademik dan non-akademik. Dengan tambahan waktu belajar yang lebih lama, diharapkan siswa dapat lebih fokus dalam memahami materi pelajaran dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Namun demikian, perpanjangan waktu sekolah tidak boleh dianggap sebagai solusi tunggal untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Terdapat banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan, seperti kualitas guru, kurikulum yang relevan dengan kebutuhan siswa, dan fasilitas pendidikan yang memadai.

Oleh karena itu, perpanjangan waktu sekolah harus diimbangi dengan upaya-upaya lain yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia secara menyeluruh. Hal ini dapat dilakukan melalui perbaikan kualitas guru, revisi kurikulum, pengembangan teknologi pendidikan, dan perbaikan infrastruktur pendidikan. Dengan demikian, Indonesia dapat meraih cita-cita untuk menciptakan generasi yang cerdas, kompetitif, dan berdaya saing tinggi di kancah global

Banyak orang tua yang merasa khawatir dan kebingungan karena waktu yang harus dihabiskan anak-anak mereka di sekolah sudah bertambah, sementara waktu belajar di TPQ menjadi berkurang. Kebanyakan TPQ biasanya hanya mengadakan kegiatan belajar pada sore hari setelah anak-anak selesai bersekolah, namun dengan adanya perpanjangan waktu sekolah, anak-anak menjadi lebih lelah dan tidak memiliki waktu yang cukup untuk belajar di TPQ.

Hal ini tentu saja menjadi suatu dilema bagi orang tua siswa, khususnya bagi yang ingin memberikan pendidikan agama Islam yang lebih lengkap dan berkualitas bagi anak-anak mereka. Mereka khawatir bahwa jika anak-anak tidak mendapatkan pelajaran agama Islam yang cukup di TPQ, maka nilai-nilai keagamaan yang penting bagi kehidupan mereka akan hilang.

Selain itu, jadwal kegiatan antara sekolah dan TPQ yang bertabrakan juga menjadi masalah. Beberapa siswa mungkin harus memilih antara mengikuti kegiatan di sekolah atau di TPQ, dan ini tentu saja sangat sulit bagi mereka yang ingin mendapatkan pendidikan yang lengkap dan seimbang.

Pemerintah dan masyarakat juga harus memberikan dukungan dan kerja sama yang baik dalam memberikan pendidikan yang terpadu dan holistik bagi siswa. Dengan begitu, siswa dapat memperoleh pendidikan yang lengkap dan seimbang, baik di sekolah maupun di TPQ.

Tantangan yang dihadapi oleh orang tua dalam membagi waktu antara sekolah dan TPQ menjadi sebuah dilema yang sulit diatasi. Perpanjangan waktu sekolah yang beriringan dengan waktu belajar di TPQ membuat orang tua harus membagi waktu yang terbatas dengan tepat. Hal ini sering kali menjadi masalah bagi orang tua yang ingin memastikan anak-anaknya mendapatkan pendidikan agama Islam yang baik di TPQ.

Salah satu tantangan yang dihadapi adalah jadwal yang bertabrakan. Waktu belajar di TPQ biasanya diadakan pada sore hari atau malam hari setelah sekolah. Namun, dengan perpanjangan waktu sekolah, siswa akan pulang lebih siang dan lebih lelah. Hal ini dapat membuat anak-anak sulit untuk fokus dan belajar dengan baik di TPQ. Jadwal yang bertabrakan juga dapat membuat orang tua kesulitan dalam mengatur waktu dan transportasi.

Tantangan lainnya adalah jarak yang jauh. TPQ sering kali berada di luar lingkungan sekolah atau rumah. Jika anak-anak harus pulang lebih siang dari sekolah, maka orang tua harus menemukan cara untuk membawa anak-anak ke TPQ dengan aman dan efisien. Namun, jika jarak antara sekolah dan TPQ terlalu jauh, maka orang tua mungkin perlu memilih antara memprioritaskan pendidikan agama anak-anak mereka atau memilih untuk tidak mengirim anak-anak mereka ke TPQ.

Faktor lain yang mempengaruhi adalah kelelahan anak setelah sekolah. Perpanjangan waktu sekolah dapat membuat anak-anak menjadi lebih lelah dan kurang bersemangat untuk belajar di TPQ. Hal ini dapat membuat anak-anak tidak terlalu antusias untuk belajar agama dan sulit untuk berkonsentrasi di TPQ.

Dalam menghadapi tantangan ini, orang tua perlu menemukan cara untuk mengatasi jadwal yang bertabrakan, jarak yang jauh, dan kelelahan anak setelah sekolah. Salah satu solusinya adalah dengan berkolaborasi dengan TPQ untuk mengatur jadwal belajar yang lebih efektif. Orang tua juga dapat menggunakan teknologi seperti video call untuk mengakses pelajaran di TPQ dari jarak jauh. Dengan dukungan dan kerja sama antara sekolah, TPQ, dan orang tua, maka dilema yang dihadapi dapat diatasi dengan baik

TPQ merupakan salah satu tempat belajar agama Islam yang menjadi pilihan orang tua untuk mendidik anak-anak mereka. Namun, dengan adanya perpanjangan waktu sekolah yang mengurangi waktu belajar di TPQ, banyak orang tua yang mulai mempertanyakan kepentingan dan keberlangsungan TPQ dalam mendidik anak-anak mereka.

Selain itu, adanya perbedaan kurikulum antara sekolah dan TPQ juga mempengaruhi minat orang tua untuk mengirimkan anak-anak mereka ke TPQ. Banyak orang tua yang lebih memilih mengirimkan anak-anak mereka ke sekolah agama yang memiliki kurikulum yang sama dengan sekolah formal.

Implikasi dari menurunnya minat orang tua untuk mengirimkan anak-anak mereka ke TPQ adalah berdampak pada keberlangsungan TPQ itu sendiri. Banyak TPQ yang kehilangan murid dan terpaksa harus ditutup karena minimnya minat dari orang tua. Padahal, TPQ memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan moral anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Perlu diketahui, bahwa jumlah TPQ di Indonesia sebanyak 172.693 TPQ.

Solusi yang dapat diambil oleh orang tua dan TPQ dalam menghadapi dilema perpanjangan waktu sekolah yang menggerus waktu belajar di TPQ adalah dengan mencari cara untuk mengatur waktu belajar yang lebih baik dan efektif. Salah satu cara adalah dengan membuat jadwal belajar yang teratur dan disiplin, yang mencakup waktu untuk belajar di sekolah dan di TPQ. Orang tua dapat berkolaborasi dengan TPQ dan sekolah untuk membuat jadwal belajar yang cocok untuk anak-anak mereka.

Perpanjangan waktu sekolah yang diadakan sebagai bagian dari program Merdeka Belajar diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan meratakan kesempatan belajar bagi semua siswa di Indonesia. Namun, dampak dari perpanjangan waktu sekolah ini terhadap waktu belajar di TPQ dan keberlangsungan TPQ menjadi sebuah dilema bagi orang tua siswa yang ingin anak-anaknya mendapatkan pendidikan agama Islam yang baik di TPQ.

Untuk mengatasi dilema ini, solusi yang dapat diambil oleh orang tua dan TPQ termasuk pengaturan waktu yang lebih baik, kolaborasi dengan sekolah, atau penggunaan teknologi untuk memfasilitasi belajar dari jarak jauh. Namun, dukungan dan kerjasama dari pihak sekolah, TPQ, dan masyarakat juga sangat penting dalam memberikan pendidikan yang terpadu dan holistik bagi siswa.

Dengan dukungan dan kerjasama dari pihak sekolah, TPQ, dan masyarakat, diharapkan dilema yang dihadapi oleh orang tua dalam membagi waktu antara sekolah dan TPQ dapat diatasi. Sehingga, siswa dapat memperoleh pendidikan yang terpadu dan holistik, termasuk pendidikan agama Islam, untuk membentuk karakter yang baik dan mampu bersaing dalam era globalisasi.

Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa perpanjangan waktu sekolah yang bertabrakan dengan waktu belajar di TPQ merupakan suatu dilema yang dihadapi oleh orang tua siswa di Indonesia, terutama bagi mereka yang ingin anak-anaknya mendapatkan pendidikan agama Islam yang baik di TPQ. Namun, perpanjangan waktu sekolah yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan meratakan kesempatan belajar bagi semua siswa merupakan suatu solusi yang perlu diadopsi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun