Sumpah, saya tidak ingat tempat-tempat yang disebut Eyang Sri kala itu. Meskipun Serang adalah kampung halaman pertama saya, tapi saya lebih hafal seluk-beluk kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Saya bahkan jauh lebih hafal sejarah kota Kendari dan Sulawesi Tenggara ketimbang Banten. O ya, saya memang pernah tinggal di Kendari lebih dari sepuluh tahun.
Jadi saya tersipu waktu mendengar ada orang yang bukan penduduk kota Serang lebih banyak tahu  my home town ketimbang saya sendiri.
Tapi baiklah, supaya tidak terlalu gagap lagi kalau ditanya orang ada apa saja di sini, saya ingin menjelajah tipis-tipis kotaku tercinta ini. Yang pertama, mengunjungi perpustakaannya. Saya senang berkunjung ke perpustakaan. Sebab, semua jenis bacaan ada di sana. Apa yang ada di perpus belum tentu ada di media digital/online.