Malam telah berubah menjadi kidung yang dipenuhi syair-syair rindu, seperti harapku pada janjimu yang melahirkan kecemasan. Sesekali kunang-kunang mengajakku menjemput gelisah di pinggang kesunyian, sebelum aku terlelap dalam kabut pekat.
Biarkan aku terpaut bersama rasamu yang luruh runtuh bersama daun-daun di musim gugur, agar aku menjadi penyebab usai dari dari kerumitan yang terurai. Izinkan aku menemui gelisah yang kau simpan di balik tirai rahasiamu, agar aku bisa menjadi khidmat dari setiap munajat.
Pintaku, aku ingin menjadi separo purnama yang bersanding di sebelah jiwamu, karena aku adalah jiwa lain yang pernah kau tulis pada diari masa lalumu, karena aku ingin selamanya menjadi kasih dalam setiap kisahmu.
Blitar, 13 Februari 2021
Enik Rusmiati