Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Seorang Perokok dan Pro Rokok yang Sama-sama Bodoh

2 Juni 2013   12:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:39 628 1
Pada dua tulisan saya di kompasiana kemarin, memang saya menulis tentang rokok dan bahasanyapun KERAS, yaa, keras bertujuan untuk menyadarkan para perokok. Saya harus katakan para perokok itu "Bodoh", karena dibungkus rokok dan di akhir iklanpun ada peringatan bahaya rokok yang ditulis si pabrik rokok sendiri, dan eehh kenapa diterjal, maka itu patut saya katakan "bodoh" dan mungkin lebih buruk dari pada orang yang sebenarnya "Tuna Aksara" atau tidak bisa membaca, ya memang. Dan karena tulisan saya di Kompasiana kemarin, saya di serang oleh sebuah akun PRO ROKOK di twitter saya dengan statement yang menurut saya sama bodohnya dengan seorang perokok. Saya TIDAK menyerang para petani tembakau maupun pabrik rokok, tapi dia sendiri yang mengait-ngaitkannya. Kalaupun memang bisa tu tanah ditanam selain tembakau kan bisa? Lalu, kalaupun harus ditanam tembakau, bisa diolah menjadi hal lain ataupun kita ekspor itu rokok, tetep kan negara kita untung? Kok kenapa ya dia sendiri minta bahwa seorang perokok harus difasilitasi dengan baik. "WOOWW", sebuah kedzoliman kok minta difasilitasi? Dengan alasan mereka membantu perekonomian negara dengan membeli rokok. Yakin? dibawah saya jelenterkan bahwasanya rokok sebenernya sangat merugikan negara, dan banyak solusi sebetulnya dan ga usah terlalu takut kalau memang pemerintah mau membatasi ruang gerak para perokok agar perokok itu JERA karena Rokok selain membahayakan perokoknya ternyata jauh lebih membahayakan perokok pasif (orang orang sekitarnya).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun