Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Mencari Bintang disaat Langit Berawan

29 April 2015   12:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:34 81 0

Hidup serasa berhenti ketika kau berkata “perjalanan kita cukup sampai disini saja, aku capek, aku bosan, aku sebel, aku muak,” dan ocehan-ocehan lainnya yang telah kau utarakan sebagai kata-kata pembuka dalam pertemuan ini. Aku hanya terdiam mendengar semua keluh-kesah termasuk cacian dan makian-nama-nama binatang keluar dari mulutmu dengan lancarnya. Walaupun begitu, sengaja kubiarkan kau terus berbicara, sudah ku putuskan untuk hanya menjadi pendengar setia dalam pertemuan ini, dan kau pun terus mengomel tanpa sedikitpun berhenti. Terkadang kau menatapku, mungkin untuk memastikan apakah aku sedang mendengarkanmu atau tidak, dan selebihnya kau memalingkan muka seolah aku tidak berada disana. Hampir satu jam ketika kita bertemu, kau terus saja berbicara tanpa sedikitpun memberi kesempatan atau sekedar menanyakan pendapatku. Aku terlena mendengar semua kata-katamu. Memang ada benarnya, namun kebanyakan ditambahi bumbu sehingga rasanya pembicaraanmu hanya membenarkan dirimu sendiri, dan menyalahkan aku. Pikirku kala itu, ketika beberapa minggu kita tak bertemu apakah kau sedang mengikuti kursus bahasa? Mengapa dirimu tak seperti biasanya?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun