Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Penerapan Model Discovery Learning Berbasis TPACK untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta pada Materi 'The Degree of Comparison' di SMPK St Yosefa Labuan Bajo

10 Desember 2022   07:44 Diperbarui: 10 Desember 2022   07:51 1192 0
Guru abad 21 adalah guru tipe 4 yang menjalankan peran berbeda dengan guru konvensional. Peran guru abad 21 sebagai fasilitator, mediator, kolaborator, dan motivator dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sangat bergantung pada kemampuan guru dalam memfasilitasi pembelajaran.

Kemampuan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman yang membentuk paradigma. Paradigma yang melandasi tindakan guru menentukan akan menjadi guru efektif atau guru yang tidak efektif. Guru efektif abad 21 mempunyai pemahaman bahwa peserta didik bukanlah gelas kosong yang harus diisi terus-menerus, namun peserta didik senantiasa berinteraksi dengan data dan informasi.

Dalam memfasilitasi pembelajaran abad 21, seorang guru harus mau dan mampu menjalankan tugasnya secara optimal. Dalam menjalankan tugasnya, guru menyusun rencana pembelajaran abad 21 dengan pendekatan saintifik berbasis TPACK, model pembelajaran inovatif, metode yang sesuai dan mengembangkan PPK serta keterampilan Abad 21.

Pendekatan saintifik memuat komponen mengamati, menanya, mengumpulkan informasi atau eksperimen, menganalisis informasi, dan mengkomunikasikan. Sedangkan TPACK adalah kerangka integrasi teknologi dalam proses pembelajaran yang melibatkan paket pengetahuan teknologi, pengetahuan pedagogi, dan pengetahuan materi.

Dalam hal ini guru dapat membuat video pembelajaran dengan aplikasi yang mendukung, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) interaktif seperti di liveworksheets, membuat evaluasi di google form, quizizz,Word World  dan liveworksheets, serta membuat bahan ajar berupa e-book dengan aplikasi anyflip. Selain itu, pembelajaran menggunakan model inovatif sepertil PBL, PJBL, Discovery, dan Inquiry.

Di era digital ini, guru diharapkan mampu mendesain, mengembangkan, dan mengevaluasi pembelajaran secara autentik. Pembelajaran secara autentik melalui pengalaman belajar dengan menggabungkan alat evaluasi terkini dan mengoptimalkan lingkungan pembelajaran untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta didik.

Di mana segala kegiatan yang dirancang dapat mengembangkan PPK (religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas) dan keterampilan abad 21 (Creativity, Critical Thinking, Collaboration, Communication).
     
Motivasi merupakan poin penting dalam pembelajaran bahasa Inggris.. Tanpa motivasi, seorang pembelajar yang paling berdedikasi pun mungkin tidak bisa mencapai tujuan pembelajarannya (Adara, 2020). Motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran bahasa. Berbagai faktor dapat mempengaruhi motivasi siswa.

Salah satu faktor tersebut adalah guru. Guru memiliki peran penting dalam mempertahankan motivasi siswa. Peran guru dalam mempertahankan motivasi siswa adalah dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar. Guru bisa menciptakan lingkungan yang kondusif bagi siswa dengan mengintegrasikan teknologi ke dalam kelas bahasa.

Latar belakang masalah dilakukannya praktek pembelajaran ini adalah; peserta didik menganggap bahasa inggris adalah pelajaran yang sulit , Guru tidak memiliki cara pengajaran yang menarik yang bisa memotivasi peserta didik dan guru masih mengajar secara konvensional dan tidak melibatkan siswa.

Pada kenyataannya guru seharusnya bisa melihat karateristik peserta didik sehingga akan menumbuhkan pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan yaitu pembelajaran yang bermakna bagi siswa, setelah dia belajar dia mendapatkan tujuan dari pembelajaram.

Guru seharusnya tidak hanya berpusat pada diri nya sendiri melainkan harus mau untuk meningkatkan kompetensi dirinya sesuai dengan perkembangan jaman. Guru harus bisa menjadi guru yang inovatif sehingga pembelajaran tidak monoton serta dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam belajar khususnya mata pelajaran bahasa inggris.

Praktik ini sangat penting untuk dibagikan karena berdasarkan rencana pembelajaran pada Praktik Pengalaman lapangan (PPL) yang menerapkan Model Pembelajaran Discovery Learning diharapkan mampu membuat siswa menemukan hal baru terhadap suatu fenomena. model discovery learning menuntut siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan menemukan sendiri suatu konsep pembelajaran.
Discovery learning  juga bisa menjadi pilihan model yang sesuai dengan materi The Degree of Comparison. Model belajar ini menuntut guru lebih kreatif menciptakan situasi yang membuat peserta didik belajar aktif dan menemukan pengetahuan sendiri.
 
Dalam praktik pembelajaran ini, Saya sebagai guru (peneliti) bertanggung jawab memperbaiki masalah rendahnya motivasi belajar peserta didik dengan solusi penggunaan model pembelajaran Discovery Learning dalam pembelajaran.

Saya sebagai guru (fasilitator) yang bertugas memotivasi dan membimbing peserta didik dalam proses pembelajaran, merancang dan menerapkan program pengajaran dan pembelajaran sesuai dengan solusi yang dipilih.

Saya sebagai guru (evaluator) yang betugas mengumpulkan data atau informasi tentang keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran dan keberhasilan guru dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang direncanakan. Selain itu saya juga mempunyai tanggung jawab sosial untuk membagikan praktik baik ini kepada rekan sejawat agar bisa menjadi referensi dan inspirasi bagi pengelolaan pembelajaran di kelasnya.
     
Praktek Pembelajaran ini memiliki tantangan tersendiri dalam implementasinya, diantaranya:

1. Menemukan Materi visual yang otentik dan akrab dengan kehidupan siswa sesuai dengan topik yang akan di sampaikan selama proses pembelajaran merupakan sebuah tantangan yang harus di selesaikan.

2. Beberapa peserta didik dalam satu kelompok masih ada yang belum terlihat aktif dan berani untuk menyampaikan hasil kerja kelompok didepan kelas dan selalu meminta teman kelompok nya untuk menyampaikan hasil diskusi.
           
Tantangan itu yang menyebabkan saya  harus melewatinya dengan berbagai cara seperti menerapkan media dan model pembelajaran  yang menarik dan sesuai dengan gaya belajar peserta didik serta sarana pembelajaran yang mendukung.
       
Dalam melakukan kegiatan praktik ini banyak pihak yang terlibat diantaranya adalah Peserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran sehingga peran mereka dalam pembelajaran sangat menentukan keberhasilan pembelajaran.

Rekan sejawat, membantu menyiapkan alat dan media, merekam pembelajaran, berperan sebagai observer dan memberikan masukan/ide untuk keberhasilan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

Kepala sekolah, pemberian izin penggunaan sarana dan prasarana saat pembelajaran, Dosen pembimbing dan Guru pamong selaku pembimbing dalam praktik pembelajaran dan juga sebagai salah satu sumber informasi penulis sekaligus rekan diskusi.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan adalah sebagai berikut:

1. Pada kegiatan persiapan dan rencana pembelajaran saya mencari berbagai sumber untuk menemukan materi yang dekat dan di kenal dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa.

Materi otentik yang tepat untuk siswa merupakan sebuah penunjang yang akan mempermudah pemahaman siswa dalam memahami Materi The Degree of Comparison.

2. Selama proses pembelajaran saya memberikan motivasi yang bisa membuat siswa lebih bersemangat dan berani menampilkan hasil kerja kelompok nya dengan sebuah paparan secara bergiliran di depan kelas.

Frekusensi bimbingan di berikan perhatian yang lebih kepada siswa yang masih belum berani untuk menunjukkan kompetensi nya di depan kelas.

Dalam   praktik pembelajaran ini Strategi yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan model pembelajaran Discovery Learning.

Menurut  Sund (2014). Discovery Learning adalah proses mental dimana peserta didik mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip.
Yang dimaksud dengan proses mental antara lain adalah mengamati, mencerna, mengerti, menggolongkan-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya.

Model Pembelajaran Discovery learning dapat membantu meningkatkan penalaran siswa dan mampu mendorong jiwa kemandirian siswa dalam belajar. Selain itu, melalui model pembelajaran ini kegiatan belajar mengajar akan lebih menyenagkan karena siswa menjadi lebih interaktif.

Dari teori di atas peneliti menyimpulkan bahwa discovery learning merupakan proses pembelajaran yang tidak diberikan keseluruhan melainkan melibatkan siswa untuk mengorganisasi, mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk pemecahan masalah.

Penerapan model discovery learning dapat meningkatkan kemampuan penemuan individu selain itu agar kondisi belajar yang awalnya pasif menjadi lebih aktif dan kreatif. Sehingga guru dapat mengubah pembelajaran yang awalnya teacher oriented menjadi student oriented.

2. Penggunaan  LKPD  yang  dikerjakan  secara berkelompok, hal ini dimaksudkan untuk memudahkam siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti.

3. Menggunakan media ajar PPT dan aplikasi World Wall agar siswa lebih tertarik dalam melakukan proses pembelajaran dan sesuai dengan metode pembelajaran yang berbasis TPACK.

Dampak    setelah    dilaksanakan    praktik pembelajaran  Materi Greeting Cards dengan menggunakan model Discovery Learning  yang  berbasis TPACK pada  hari Kamis , 24 November 2022  adalah sebagai berikut: Siswa  mulai   tampak  bersemangat mengikuti pembelajaran karena guru tidak hanya  berceramah, tetapi  pembelajaran berpusat kepada siswa  sehigga siswa  lebih ikut terlibat aktif dalam  proses pembelajaran.  

Selain   itu,   motivasi  siswa meningkat  dibandingkan  dengan  sebelumnya ketika   peneliti  masih   menggunakan  metode ceramah. Pada  saat  peneliti menampilkan contoh Gamabar dan Video terkait materi The Degree of Comparsion melalui Power Point siswa  terlihat antusias untuk   mendengarkan  dan  menyimak, dan  pada  saat  mengerjakan LKPD dan mengerjakan quis di World Wall Media  mengikuti   pun  siswa   terlihat  semangat  untuk berdiskusi  dengan  kelompoknya.

Hasil  yang  didapatkan dari  praktik pembelajaran speaking dengan model Discovery Learning  yang  berbasis TPACK ini hasilnya cukup  efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa. Peserta didik dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan melalui media PPT pembelajaran yang ditampilkan dengan menarik.

Respon peserta didik terkait dengan strategi yang dilakukan diakhir pembelajaran saat melakukan refleksi yaitu peserta didik mengatakan pembelajaran lebih menyenangkan. Namun jika dibandingkan dengan pembelajaran sebelum pelaksanaan PPI mereka lebih menyukai pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran inovatif.

Faktor keberhasilan dan ketidakberhasilan strategi yang dilakukan peneliti  diantaranya, faktor pertama ; guru sebagai fasilitator dimulai dari perencanaan desain pembelajaran sesuai arahan dan bimbingan dari dosen pembimbing dan guru pamong pada langkah pembuatan rencana Aksi, penerapan model pembelajaran inovatif dengan terlaksananya sintaks/langkah-langkah model pembelajaran dengan baik, penggunaan media pembelajaran inovatif.

Faktor kedua;  peserta didik dengan kemauan dan kerjasamanya untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran dari keseluruhan proses diantaranya guru memiliki peran penting dalam meningkatkan dan mengasah kemampuan, bakat dan minat peserta didik melalui proses pembelajaran.

Langkah-langkah Discovery Learning mampu membuat peserta didik belajar secara aktif serta membuat peserta didik memiliki sifat yang optimis, komitmen dan berinisiatif tinggi. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan peserta didik dalam dalam menyelesaikan masalah dan mempresentasikan hasil kerja kelompoknya serta dapat menguasai materi yang akan dipresentasikan dengan baik.

Guru yang belum menerapkan model Discovery Learning dapat menerapkannya dalam pembelajaran dengan variasi pembelajaran yang menarik sehingga memudahkan peserta didik dalam memahami sebuah materi sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Sebagai pendidik terus berupaya mengembangkan diri tanpa henti untuk menyajikan pembelajaran yang menarik, inovatif dan bermakna bagi peserta didik.
   
Selama proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan langkah-langkah yang tercantum pada rencana pembelajaran, Model Discovery Learning yang dipadukan dengan media otentik yang ditampilkan melalui media belajar Word Wall Media  telah meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Hasil yang didapatkan selama proses pembelajaran sangat efektif dan pemilihan model dan media pembelajaran sudah sesuai dengan materi pembelajaran. Faktor yang menunjukkan bahwa model pembelajaran inovatif yang telah diterapkan berhasil adalah terlihat dari pemahaman peserta didik yang mengalami peningkatan dalam belajar dan peningkatan hasil belajar peserta didik dalam memahami Materi The Degree of Comparison.

Berdasarkan hasil refleksi diri, observasi teman sejawat, survei dan daftar pertanyaan angket kepada siswa, didapatkan bahwa dampak dari penerapan model pembelajaran Discovery Learning yang dipadukan dengan media visual yang otentik dan video belajar yang bervariatif dapat membuat pemahaman peserta didik lebih baik. Selain itu, peserta didik lebih antusias terhadap materi teks fungsional pendek dan motivasi belajar peserta didik selama pembelajaran dan respond peserta didik setelah melakukan survei dan angket pertanyaan kepada peserta didik.  

Dengan media yang bervariatif, siswa terlihat antusias dan tidak cepat bosan dalam pembelajaran, karena pada saat pembelajaran peserta didik di bagi menjadi beberapa kelompok serta perkelompok melakukan tugas yang di berikan oleh guru, lingkungan sekitar yaitu teman sejawat dan kepala sekolah memberikan respon positif.

(Elisabeth Melania Hadini, S.Pd, 24 November 2022)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun