Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan Pilihan

Anak Buahnya "Undur Diri" di Tengah Polemik, Anies Tetap Santuy

28 Februari 2020   10:10 Diperbarui: 28 Februari 2020   23:03 7359 46
boleh meminjam satu pribahasa yang mengatakan, "Habis jatuh tertimpa tangga pula" yang berarti kurang lebih adalah gambaran dimana suatu musibah datang bertubi-tubi atau penulis lebih senang menyebutnya "malang quadrat".

Nah, berkaca pada arti peribahasa atau perumpamaan di atas, rasanya tidak berlebihan kalau istilah ini kita alamatkan pada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Iya, sebagaimana diketahui bersama, saat ini Kota Jakarta tengah dirundung masalah berupa bencana banjir.

Sebenarnya, banjir yang terjadi di Jakarta bukanlah hal baru, karena memang seolah telah menjadi agenda rutin setiap kali musim penghujan datang. Namun, masalahnya banjir kali ini sedikit berbeda.

Masudnya adalah, banjir yang sekarang terjadi sepertinya "betah" terus-terusan datang. Tahun baru 2020 belum juga genap dua bulan, banjir yang melanda Jakarta sudah beberapa kali terjadi dalam waktu berdekatan. Padahal sebelumnya, tidak pernah terjadi.

Bahkan yang paling memprihatinkan, banjir kali ini juga menggenangi wilayah yang sebelumnya justru tidak pernah terkena banjir.

Tak pelak, kondisi ini membuat posisi Anies tidak menguntungkan dan terbentur masalah.

Banjir kembali menjadi panggung publik dan warganet sebagai sarana "menyerang" mantan Rektor Universitas Paramadina ini lewat perundungan (Bullying), nyinyiran bahkan cercaan.

Sejatinya dalam posisi terjepit seperti ini, Anies membutuhkan dukungan dari banyak pihak atau paling tidak anak buahnya. Tapi, apa yang terjadi malah sebaliknya.

Di saat Anies tengah kelimbungan memikirkan masalah penanganan banjir. Baik terkait korban terdampak, maupun solusi antisipasi banjir susulan, Subejo, anak buahnya yang menjabat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, malah mengundurkan diri, Senin (24/2/2020).

Belum jelas apa yang menjadi alasan Subejo mengundurkan diri dari jabatannya di tengah rentetan bencana banjir yang melanda Jakarta sejak awal tahun 2020.

Tapi, dilansir dari Kompas.com, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jakarta, Chaidir menyebut bahwa alasan pengunduran diri Subejo lantaran ingin menjadi widyaiswara ahli utama. Sebagai widyaiswara, Subejo bisa berkarier hingga usianya 65 tahun.

Lucu juga kalau mendalami pernyataan Chaidir terkait alasan pengundur dirian Subejo dari jabatannya selaku Kepala BPBD.

Menjadi widyaiswara tentu saja merupakan hak seluruh ASN selama memenuhi syarat dan ketentuan berlaku. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun