Oleh: Eko Windarto
di jalan menuju Coban Rondo itu
kutemukan namaku tertulis di pohon pinus yang ditanam waktu
2
pada siulan burung-burung baru
gema puisiku mengarungi hutan belantaramu
3
rumbai-rumbai kabut tipis menyelimuti tubuhku
hingga udara pagi menciumi ritual gigilmu
4
rumput-rumput aksaramu mendarat di akar cintaku
sebelum sepi mengekal di kalbu
5
di jalan menujumu
jam seakan berdetak hu
6
jejak-jejak yang kemarin berbunyi
mengingatkan langkahku merayapi bumi
7
saat gerimis menusuk mataku
daun-daun menciptakan tembang rindu
8
ketika aku luput membaca isyaratmu
kata-kata tak lagi bercahaya di hatiku
9
jika kekasih menyembunyikan suaranya
segera aku cari semua jejak dan alamat doa
Batu, 152024
DI PUNCAK GUNUNG GIRI PANGALENGAN
di puncak gunung giri Pangalengan ini,
kebun teh yang sunyi dari kesedihan hati
menggetarkan rasa, membukukan keindahan silih berganti
dari wangi segelas kopi
aku belajar mengeja hati
sementara hamparan daun-daun hijau
menggosok hati para pendaki rasa
ruang gagas dan alam semesta
selalu mengajak bercengkrama
saling mengisi dan berbagi cinta
tanpa beban apa-apa
lalu, apa lagi yang kau dustakan di dunia
ketika buku-buku doa bercahaya
di dalam hatimu yang terjerat luka
tanpa mau berusaha mengali dan mengenali aksara
Bandung, 2019