Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Cabut Status Kewarganegaraan Habib Rizieq, Perlu Nyali Besar

11 Juni 2019   06:36 Diperbarui: 11 Juni 2019   06:48 658 23
Itu berarti sama artinya dengan membangunkan singa yang tengah asyik tidur di dalam kandang. Menggoyang status kewarganegaraan apa lagi berupaya mencabutnya perlu telaah hukum yang komprehensif.

Menggoyang status kewarganegaraan Habib Rizieq Shihab, yang kini mengasingkan diri di  Arab Saudi memang menarik. Dari sisi konstitusi bila dikaji dapat dipastikan bahwa di kalangan ahli hukum punya pandangan berbeda. Bisa jadi diperdebatkan dengan tajam. Apakah ia masih pantas sebagai WNI atau kehilangan dengan alasan lain.

Tetapi itu kini tidak penting lagi, yang penting ke depan dia tidak mengeluarkan suara minor. Saat Pilpres, April 2019, berlangsung Habib berada pada posisi berseberangan dengan pemerintah.

Toh, suaranya tak lagi menyeramkan seperti dulu. Segala pernyataannya yang disampaikan melalui rekaman di hadapan banyak orang terasa bagai sayur kurang garam. Tidak lagi mengaum menyeramkan seperti di hutan belantara. Mengapa?

Ya, dia disana tak lagi bersuara nyaring karena pelantangnya rusak. Suaranya tak kuat lagi menembus udara kencang di tengah hamparan luas padang pasir.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun