Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Paradigma Islam dan Konsep "Green Business"

29 November 2018   20:34 Diperbarui: 13 Mei 2020   19:31 415 0
Di kutip Tribunnews.com, pada tanggal 12 November 2018 McDonald sebagai salah satu waralaba terbesar di Indonesia mengumumkan bahwa mereka mengenghentikan penyediaan sedotan plastik untuk konsumen. Permasalahannya satu yaitu isu lingkungan. Pengurangan sampah yang sulit diurai seperti plastik, styrofoam, menjadi isu yang sudah lama digaungkan. Butuh ratusan bahkan ribuan tahun untuk menghancurkan sampah plastik dan styrofoam. Sampah plastik bukan sekedar kantong plastik atau wadah plastih, melainkan sedotan plastik yang tidak bisa diremehkan. Terdengar sederhana dengan mengentikan penyediaan sedotan, tapi dampak sedotan plastik bisa menyumbang sampah hingga 93 juta ton per tahun. tentu angka tersebut bukan main-main. Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia Novrizal Tahar mengatakan, dari tahun ketahun sampah plastik semakin meningkat dari keseluruhan sampah. Sebelumnya, sampah sedotan hanya 9 persen dari keseluruhan sampah, kini jumlah sampah sedotan sudah mencapai 17 persen. kemudian Tren semakin meningkat, karena gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat. Persoalan yang single use yang kita gunakan. Mulai dari kantong plastik, sedotan, styrofoam, yang sekali pakai. Bahkan persoalan plastik menjadi serius karena statistik sudah menunjukan permasalahan ini masuk kedalam 10 besar permasalahan dunia

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun