Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Industri Animasi Indonesia dengan Segala Hambatannya

9 Oktober 2017   22:36 Diperbarui: 9 Oktober 2017   22:50 9059 0
Lalu, bagaimana dengan industri animasi di Indonesia? Di dalam industri animasi Indonesia sendiri masih ditemukannya kendala-kendala yang menghambat kemajuan bidang industri animasi, dikutip dari KaoriNusantara (17/12/2014) ada beberapa poin penting dibalik gersangnya industri animasi lokal di negeri sendiri.

  • Masalah rating, Donny Sugeng Riyadi, Production Assistant Dreamtoon Animation Studios yang sukses membuat seri Keluarga si Somat di Indosiar, menurutnya menayangkan program animasi akan menjadi sebuah perjudian bagi pihak stasiun televisi apakah penayangan program animasi ini akan meraih rating tinggi atau tidak.
  • Orientasi uang karena studionya terafiliasi dengan pihak televisi, Dreamtoon yang terafiliasi dengan stasiun Indosiar dan SCTV ternyata tidak mendapat perlakuan istimewa. Mereka mendapatkan peringatan ketika rating atau share penonton mereka turun dan hal ini berisiko besar, sebab bisa saja kontrak pengerjaan program animasi mereka dipotong jumlah episodenya atau bahkan sampai diberhentikannya program mereka.
  • Lebih murah beli animasi impor, ternyata membeli hasil karya animasi-animasi impor yang lebih murah banyak dipilih oleh pihak stasiun televisi, semisal biasanya animasi impor digargai 10 juta rupiah tiap episodenya dibandingkan ketika membuat animasi sendiri yang bisa mencapai 40 juta hanya untuk karya animasi dengan durasi 7 menit.
  • Pemerintah lepas tangan, pemerintah di Indonesia kurang mendukung dalam kemajuan industri animasi lokal. Dibandingkan dengan negara-negara lainnya, semisal Korea Selatan yang menerapkan 30%  wajib animasi lokal di televisi atau pun  Jepang yang mempersulit animasi luar untuk masuk ke negaranya. Bahkan Indonesia masih kalah dengan negara tetangga seperti Malaysia yang dibantu Multimedia Development Corporation (MDC) yang serius sekali memajukan industri animasi di negaranya.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun