Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Artikel Utama

Bahasa Indonesia Kurang Dimuliakan di Negeri Sendiri

28 Oktober 2011   11:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:23 1172 7

REFLEKSI 83 TAHUN SUMPAH PEMUDA

Saya ingat persis, waktu itu bulan Oktober 1994. Saya melamar pekerjaan pada sebuah stasiun televisi swasta untuk menjadi seorang editor bahasa Indonesia. Saya diwawancara oleh seorang personil senior di televisi itu.

“Jadi saudara  ingin menjadi penyunting bahasa Indonesia di TV kami?" tanya  pejabat itu. “Maaf, tapi ini TV hiburan, bukan TV pendidikan!"

Saya jengkel luar biasa saat itu. Saya tahu persis  penggunaan bahasa Indonesia di TV itu tak terlalu baik. Kenapa mereka enggan menggaji tenaga yang bisa membantu memperbaiki bahasa Indonesia  mereka? Saya yakin saya tidak berlebihan. Selama ini stasiun televisi tersebut seolah tak sadar mereka berbahasa nasional secara tidak baik dan tidak benar. Hari-hari berikutnya, tetap saja saya jumpai kalimat-kalimat tidak benar seperti dalam kecelakaan itu menewaskan 13 orang atau untuk mengatasi akibat itu memerlukan dana tidak sedikit.

(Yang benar, kata dalam pada kalimat pertama harus dihapus, dan kata memerlukan pada kalimat kedua harus diganti dengan diperlukan)

Media cetak juga tak ketinggalam menyumbang contoh-contoh salah berbahasa Indonesia. Saya ingat pernah (dan sering) membaca kepala judul berita seperti ini Korban Dilokasi Kejadian Sudah Di Evakuasi yang menunjukkan bahwa penulis berita tidak tahu persis penggunaan kata ‘di’ sebagai keterangan tempat, dan partikel ‘di-‘ sebagai awalan kata kerja pasif. Judul berita tersebut tersebut seharusnya : Korban di Lokasi Kejadian Sudah Dievakuasi. Radio dan televisi tak kalah gencar menyumbang contoh-contoh salah.

Sampai saat ini, 28 Oktober 2011, kebiasaan orang Indonesia dalam berbahasa Indonesia ternyata tidak banyak berubah. Kesalahan-kesalahan berbahasa Indonesia masih bertebaran di mana-mana. Bahasa Indonesia di televisi, baik yang tertulis maupun yang terucap masih diwarnai kesalahan yang tidak disadari oleh penulis dan pengucapnya, dan tidak pula disadari oleh pembaca atau pendengarnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun