aku galau
tak bisa tenang untuk sekedar membiarkan waktu berjalan
aku menyukai temanku, lagi. Dari pengalamanku yang dahulu, hal ini tidak berjalan baik. hubunganku malah sempat renggang ketika ku beranikan diri untuk mengungkapkan perasaanku. dan kini, kenapa aku menyukai temanku lagi. meskipun kini dengan orang yang berbeda, tapi pengalaman buruk yang telah lalu selalu menghantuiku.
lalu aku berhenti! tidak, bukan untuk berhenti menyukainya, tapi berhenti untuk selalu memikirkannya. aku mencoba berpikir realistis sejenak. jadi, kondisinya adalah aku menyukainya. apa yang aku inginkan dengan hal itu? ya, memilikinya.
tapi tunggu, memiliki dalam artian apa?
melamarnya dan mengajaknya ke jenjang pernikahan? oh, tidak. kami masih sama-sama meniti asa untuk masa depan.
atau memilikinya sebagai seorang pacar? baik, aku sadar kalau pilihan yang ini ada karena terdorong oleh nafsu dan ego. juga terdorong oleh rasa takut, takut kalau dia akan dimiliki oleh orang lain duluan.
tunggu...
berpikir jernih...
jangan terbawa suasana hati...
baik. sekarang tetapkan pada hatimu. fokuslah pada apa yang sedang kamu usahakan sekarang, pada masa depanmu. tentang perasaan terhadapnya, jadikan itu sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik lagi. kau bukanlah orang yang rela untuk dikalahkan. saat ini dia tengah berada di jalur yang jelas akan masa depannya. jadi jangan kalah! gunakan egomu untuk hal yang positif. ingat, jangan kalah!
