Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Kenaikan Mobilitas Warga pada Minggu Kedua PPKM, Puan Maharani: Jangan Lengah dan Tetap Waspada!

5 Agustus 2021   00:03 Diperbarui: 5 Agustus 2021   00:07 95 1
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada pada kondisi saat ini. Angka kasus baru infeksi Covid-19 secara nasional sudah mulai melandai, namun jumlah kematian masih terbilang tinggi. Mobilitas warga pun mulai meningkat sehingga timbul kekhawatiran akan terjadinya kenaikan kasus kembali.

Pada Selasa, 3 Agustus 2021 saja, pasien meninggal akibat infeksi Covid-19 bertambah 1.598 orang. Jumlah ini menempatkan Indonesia pada peringkat pertama penambahan kasus kematian harian di dunia.

Sementara itu, pemerintah telah memperpanjang PPKM Darurat hingga 9 Agustus 2021. Namun, beberapa aturan memang dilonggarkan. Hal ini pun memicu peningkatan mobilitas warga di wilayah yang mengalami penurunan jumlah kasus harian.

Di DKI Jakarta, misalnya, mobilitas kendaraan pada awal pekan ini meningkat, yang bertepatan dengan minggu kedua penerapan PPKM level 4. Tren ini terlihat dari data volume kendaraan di tiga gerbang tol utama, yakni di Halim, Cililitan, dan Tomang.

Tiga gerbang tol tersebut mewakili mobilitas kendaraan yang masuk dari daerah sekitar Jakarta, menurut Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo.

Sambono mengungkapkan, volume mobilitas kendaraan selama PPKM level 4 minggu kedua ini meningkat jika dibandingkan dengan PPKM level 4 minggu pertama, sebesar 14% sampai 26%, atau berkisar antara 300.000-500.000 kendaraan di jalan per harinya.

"Secara persentase, mobilitas kendaraan saat PPKM Darurat turun hingga 52%. Lanjut PPKM level 4 pada minggu pertama dan kedua masih berkurang, tetapi pada awal minggu ini ada kenaikan 7%," kata dia.

Penumpang MRT juga mengalami kenaikan, meskipun jumlah penumpang masih sekitar 10% dari target harian atau di angka 40.000 orang.

Menurut Sambono, kenaikan mobilitas tersebut sebenarnya sudah diprediksi karena semakin banyak pekerja di sektor esensial dan kritikal yang sudah memiliki Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP). Kini, jumlah pemegang STRP di Jakarta mencapai 1,9 juta orang.

Sementara itu, data Dinas Perhubungan DKI Jakarta pun memperlihatkan kenaikan mobilitas telah terjadi di hampir semua sektor, termasuk angkutan umum, kecuali di kawasan permukiman yang turun 2,56%.

Sambono melihat, ada korelasi antara angka mobilitas dengan penambahan kasus harian di periode sebelumnya. Dia pun khawatir pertambahan kasus harian infeksi Covid-19 kembali naik pada minggu depan.

"Virus Corona jenis baru pemicu Covid-19 ini butuh masa inkubasi, setiap ada titik mobilitas tinggi, seminggu kemudian kasusnya naik," ucap Sambono.

Tetap waspada

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta kewaspadaan dan upaya-upaya pencegahan Covid-19 tidak surut, meski angka kasus seperti yang disampaikan pemerintah, mulai melandai.

Puan menyatakan bahwa masa perpanjangan PPKM hingga 9 Agustus 2021 harus jadi kesempatan untuk benar-benar mengukur efektivitas upaya penanganan pandemi.
 
"Pemerintah harus memastikan testing, tracing, isolasi dan juga vaksinasi digencarkan, sembari kita semua tetap harus waspada, dengan selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan," ujar eks Menko PKM ini pada Selasa (3/8/2021).
 
Puan mengatakan bahwa kewaspadaan, upaya pencegahan dan penularan Covid-19, serta disiplin prokes adalah satu paket yang tak bisa dipisahkan satu sama lain. Hal ini diperlukan agar Indonesia segera keluar dari situasi pandemi.

"Jangan lengah karena melihat angka-angka kasus yang mulai melandai," ucap Puan tegas.

Senada dengan Ketua DPR, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, termasuk membatasi mobilitas. Dia pun menyarankan warga yang belum vaksin untuk segera mendatangi sentra-sentra vaksin yang tersedia.

Menurut Anies, dampak PPKM terlihat dari menurunnya kasus aktif selama sebulan terakhir dari 113.000 kasus menjadi 16.000 kasus. Selain itu, jumlah pasien di rumah sakit rujukan Covid-19, Wisma Atlet Kemayoran, juga Rumah Susun Nagrak memperlihatkan tren penurunan.

Meski demikian, positivity rate di Jakarta masih 12%, jauh di bawah target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menargetkan angka minimum 5% ke bawah.

Sementara itu, mayoritas penduduk jakarta telah divaksin. Persentasenya telah mendekat 100%, yakni 90,21%. Gubernur pun berharap segera tercipta kekebalan komunitas di wilayah Jakarta.

Beralih ke Kota Bogor, Jawa Barat. Wali Kota Bima Arya mengatakan akan tetap waspada di tengah penurunan kasus di sana. Sampai perpanjangan PPKM hingga 9 Agustus, Bogor tetap memberlakukan ganjil-genap kendaraan untuk menekan mobilitas warga setempat dan dari luar daerah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun