Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Filosofi Sabar

15 Juli 2010   12:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:50 1987 0
"Sabar itu ada dua, yaitu sabar terhadap apa yang kamu inginkan dan sabar terhadap apa yang tidak kamu inginkan"

Demikian pesan salah seorang dosen saya di kelas Pengantar Manajemen di tahun 2007.

Sudah tiga tahun berlalu sejak pesan itu pertama kali disampaikannya kepada kami. Tapi saya masih terus mengingatnya. Kenapa? Karena pesan itu saya catat di awal catatan saya sewaktu beliau mengajar. Pesan itu senantiasa terbaca setiap kali saat saya membuka buku catatan saya itu.

Pesan itu lama kelamaan terserap ke dalam memori otak saya, mengendap di hati saya, dan selalu muncul begitu saja ketika sesuatu yang bernama kesabaran harus saya hadirkan dalam diri saya, jiwa saya, pikiran saya, dan hati saya.

Pesan singkat yang bermakna. Pesan yang senantiasa berusaha saya aplikasikan dalam kehidupan saya. Berusaha menyebarkan pesan itu pula kepada yang lain.

Sore tadi, saya mendapatkan satu kalimat bijak lagi tentang kesabaran yang tentu saja melengkapi kalimat yang diucapkan dosen saya tiga tahun yang lalu.

"Buah kesabaran itu manis"

Demikian kalimat yang diungkapkan oleh Kak Ali Akbar saat kami para Instruktur Smart yang baru berkumpul di kelas itu untuk menerima pembekalan. Kak Ali Akbar adalah manager di tempat saya bekerja. Yaa..akhirnya alhamdulillah saya bekerja juga. Meskipun masih honorer. Saya terinspirasi tulisannya Mbak Yayat tentang gaji pertama. Saya sangat tertarik untuk mencicipi gaji pertama, makanya saya mencoba mendaftarkan diri menjadi tenaga pengajar di salah satu bimbingan belajar yang membuka cabang di kota ini.

Sekali lagi.. Sabar itu ada dua.. Sabar terhadap apa yang kamu inginkan dan sabar terhadap apa yang tidak kamu inginkan.

Di awal Juni, saat kawan-kawan saya sibuk mempersiapkan wisuda, sibuk mengerjakan skripsi, dan adik-adik 2007 sibuk mendaftar KKN, saya juga sibuk mendaftarkan diri untuk magang di Bank Indonesia. Magang di Bank Indonesia memang salah satu target yang saya rancang sejak awal masuk kuliah empat tahun yang lalu. Termasuk menempuh masa kuliah 5 tahun, itu juga rencana saya, yang saat ini sedang saya jalani.

Di awal Juni itu, setelah memasukkan surat lamaran magang di Bank Indonesia, beberapa hari kemudian saya mendapatkan kabar dari kawan saya yang baru saja berkunjung ke BI untuk suatu keperluan. Dia mendapatkan informasi bahwa BI sedang tidak menerima lowongan PKL (magang dan KKN) untuk bulan-bulan ini. Hmm..saya sebenenarnya sudah agak menduga. Karena setahun yang lalu juga kondisinya seperti itu. Seminggu kemudian belum juga ada panggilan dari BI. Saya mencoba bersabar.. yaa.. bersabar terhadap apa yang tidak saya inginkan. Hingga akhirnya saya mulai melupakannya. Saya membuat surat lamaran magang ke sebuah perusahaan yang berbasis ekspor-impor. Tapi entah kenapa, entah dorongan apa yang membuat saya malas ke akademik untuk mengambil surat lamaran magang saya (yang ke perusahaan ekspor-impor) yang sudah jadi itu.

Esoknya, saya melihat lowongan pekerjaan suatu bimbingan belajar. Saya pun mendaftar. Saya tidak tertarik lagi untuk magang. Saya berpikir, saya ingin kerja saja. Insya Allah juga semester depan, kuliah saya juga nggak padat-padat amat. Setelah saya mendaftar, tahu-tahu Murabbi (guru) saya memberi tahu tentang lowongan tentor juga, tapi lembaga bimbelnya berbeda. Saya tidak melamar di situ karena saya dah telanjur melamar di tempat awal.

Alhamdulillah hari ini saya resmi diterima di lembaga bimbingan belajar ini. Setelah melalui tes tertulis, tes mengajar, dan tes wawancara. Meskipun masih honorer, paling tidak, peluang untuk menambah pengalaman terbuka lebar. Dan alangkah terkejutnya saya, karena sore tadi juga mendapatkan panggilan dari BI untuk datang di Hari Jum'at besok untuk pembekalan magang. Alhamdulillah.. kali ini saya sedang bersabar terhadap apa yang saya inginkan.

Dan benar seperti yang dikatakan Kak Ali (katanya itu pesan neneknya kepadanya), bahwa

"Buah kesabaran itu manis"

Untuk hari-hari ke depannya, mungkin saya akan kembali bersabar terhadap apa yang tidak saya inginkan. Apakah itu? Kesibukan di BI dari pagi sampai sore dan harus dilanjutkan tugas mengajar mungkin akan membuat saya jarang-jarang lagi mengunjungi kompasiana, mungkin akan membuat saya lebih letih dari biasanya. Tapi saya yakin Insya Allah apa-apa yang saya lakukan tidak ada yang sia-sia. Saya hanya perlu lebih bersemangat!!! Karena hanya semangat dan do'a yang mampu membuat saya Insya Allah mampu menjalani semuanya. Wish me luck teman-teman!!! ^_^

"Sabar itu ada dua, yaitu sabar terhadap apa yang kamu inginkan dan sabar terhadap apa yang tidak kamu inginkan"

Mari senantiasa bersabar dalam hidup kita..karena..

"Buah kesabaran itu manis"

"Allah senantiasa memberi kejutan-kejutan kecil dalam hidup kita. Dan yang perlu kita lakukan hanya senantiasa sabar menghadapi kejutan-kejutan itu"

^_^

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun