Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Puing-puing Hati

28 September 2013   02:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:17 186 0
Kau tahu, sudah serapuh apa hatiku ini?

Kau tahu, ia sudah tidak bisa kurapikan sendiri. Ia sudah terlalu berantakan.

Kau tahu, seseorang sudah merusaknya hingga menjadi puing-puing yang tak berarti.

Ketika hanya dia satu-satunya yang kupercaya, tak ada pilihan lain selain memberikan sepenuhnya hati ini padanya.

Karena yang kuinginkan hanyalah memberikan seluruh hatiku untuk dijaga.

Tapi, dia tidak bisa melakukan tugasnya dengan baik. Dia tidak bisa memenuhi janjinya untuk menjaga seluruh hatiku. Untuk menjadikanku satu-satunya dalam hatinya.

Dia menjatuhkanku, memecahkan hatiku, dan meninggalkannya begitu saja tanpa berniat untuk menyusun kembali puing-puing yang sudah berceceran tak berarti.

Kau hadir ibarat pelangi yang datang setelah badai berakhir.

Kau datang dan berusaha menyusun kembali puing-puing hatiku yang telah hancur.

Kau merapikannya perlahan dan merekatkan pecahan yang satu dengan yang lainnya.

Setelah hatiku kembali utuh, kau meminta izin untuk menjaganya. Kau meminta izin untuk sekadar menguatkan rekatan itu agar tidak kembali retak.

Aku takut.

Takut jika aku memberikan hati pada orang yang salah. Takut jika kau malah akan menjatuhkanku dan memecahkan hatiku yang sudah kau susun rapi sendiri. Takut jika kau malah melakukan hal yang sama dengan seseorang sebelum kau datang.

Tapi nyatanya aku percaya. Entah apa yang membuatku begitu mempercayaimu. Membuatku--akhirnya--memberikan sekeping hatiku untumu.

Aku tidak ingin terjatuh lagi. Aku tidak ingin hatiku kembali hancur menjadi puing-puing tak berarti.

Tanpa aku minta, seharusnya kau sudah tahu tugasmu, kan?

Kau yang meminta hatiku dan aku memberikannya.

Kini, aku yang meminta tolong jaga hatiku sebaik kau menjaga ibumu. Sebaik kau menjaga hati perempuan yang paling kau sayangi dan cintai.

Karena dengan sepenuh hati, aku akan melakukan hal yang sama, menjaga hatimu.

With love,

Dwi Sartikasari

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun