Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Mengapa Endometriosis Membuat Sulit Hamil ? Oleh Dr. Caroline Tirtajasa Spog(K)

14 Januari 2014   19:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:50 2040 0
MENGAPA ENDOMETRIOSIS MEMBUAT SULIT HAMIL?

Endometriosis adalah penyakit inflamasi dimana ditemukan adanya jaringan endometrium atau dinding dalam rahim di tempat yang tidak seharusnya, bisa di indung telur, otot rahim, selaput dinding panggul dan organ lainnya. Penyakit ini ditandai dengan nyeri saat haid ataupun nyeri saat berhubungan. Gejala lain yang dapat terjadi adalah mens yang banyak, nyeri panggul menahun, nyeri bokong, keluar darah di kotoran atau air seni saat haid dan nyeri menjalar dari perut bawah ke atas atau belakang.

Endometriosis dapat dibagi menjadi stadium I-II dan stadium III-IV dimana pada stadium I-II, endometriosis ditemukan hanya berupa bercak-bercak endometriosis di dinding perut atau panggul sedangkan pada stadium III-IV endometriosis ditemukan berupa kista endometriosis di ovarium atau adenomiosis di otot rahim.

Endometriosis stadium I-II tidak dapat dilihat dengan USG transrektal atau transvaginal bahkan MRI. Diagnosis endometriosis stadium I-II hanya dapat dilakukan lewat prosedur laparoskopi dimana kamera dimasukkan melalui lubang 1 cm di perut untuk dapat melihat bercak-bercak endometriosis di dinding perut atau panggul. Jadi bagi pasien dengan gejala nyeri haid hebat tetapi tidak ditemukan kelainan lewat pemeriksaan USG, belum tentu tidak ada endometriosis.

Endometriosis secara patologi sel-selnya masih jinak walaupun sifat endometriosis seperti kanker dimana penyakit ini menyebar dan berinfiltrasi ke dalam membuat susukan ke dalam dinding perut dan panggul serta organ lain. Endometriosis yang tumbuh di indung telur menjadi kista endometriosis atau kista coklat. Endometriosis yang tumbuh di otot rahim menjadi Adenomiosis. Adenomiosis ini sering diduga mioma atau fibroid. Secara klinis keduanya berupa benjolan atau tumor yang tumbuh di otot rahim. Tetapi tampilan USG dan sifatnya jauh berbeda. Mioma berbatas tegas terpisah dari otot rahim sekitarnya sehingga operasi pengangkatan mioma dapat dipastikan bersih sedangkan Adenomiosis berbatas tidak tegas karena sel-sel adenomiosis berinfiltrasi ke dalam sel-sel otot rahim normal sehingga pengangkatan adenomiosis tidak pernah bisa bersih sama sekali dan berakibat pada angka kekambuhan yang tinggi sekali. Karena itu operasi definitif untuk adenomiosis adalah angkat beserta rahimnya untuk memastikan tidak akan kambuh lagi. Dilemma dihadapi pada pasien adenomiosis yang ingin hamil, tentunya operasi terpaksa dilakukan dengan hanya mengangkat adenomiosisnya saja walaupun dengan risiko akan kambuh lagi dalam waktu sekitar 2 tahun. Karena itu setelah operasi pasien yang ingin hamil harus segera hamil, berlomba dengan kambuhnya penyakit. Kehamilan tidak dapat ditunggu tetapi harus diupayakan dengan berbagai macam program kehamilan.

Mengapa endometriosis membuat seseorang sulit hamil? Ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini antara lain:


  1. Endometriosis menurunkan kualitas sel telur. Salah satu teori endometriosis adalah penumpukan radikal bebas dan zalir peritoneal yang toksik terhadap embrio dan sel telur. Radikal bebas yang dipicu oleh paparan terhadap polutan lingkungan ini sangat berpengaruh terhadap kualitas sel telur sehingga berdampak pada sulitnya pembuahan atau kualitas kehamilan yang tidak baik (Blighted Ovum atau kehamilan yang tidak berkembang).
  2. Endometriosis menimbulkan perubahan anatomi normal organ reproduksi. Dasar dari penyakit endometriosis adalah inflamasi atau peradangan. Dari proses inflamasi ini akan dihasilkan mediator-mediator inflamasi yang akan menimbulkan perlengketan organ reproduksi. Bisa berupa tersumbatnya saluran telur, lengketnya indung telur dengan dinding belakang rahim serta usus-usus sehingga menyebabkan terhalangnya sel telur bertemu dengan sperma untuk pembuahan di dalam saluran telur.
  3. Endometriosis menurunkan cadangan sel telur (Ovarian Reserve). Bukan hanya kualitas tetapi kuantitas sel telur juga menurun dengan endometriosis apalagi dengan munculnya kista endometriosis di indung telur karena dengan makin membesarnya kista maka sel telur sehat akan makin terdesak. Indikasi operasi adalah jika besar kista sudah di atas 4 cm. Tindakan operasi pengangkatan kista dapat dilakukan dengan prinsip minimal invasive atau laparoskopi yaitu dengan membuat lubang kecilĀ  (0,5-1 cm) di perut, rawat hanya 1 hari dan dapat kembali ke aktivitas normal keesokan harinya. Pengangkatan kista ini jangan menunggu sampai kista besar sekali karena jika kista sudah terlanjur besar sekali maka hanya sedikit jaringan indung telur sehat yang dapat ditinggalkan yang berarti hanya sedikit sel telur sehat yang tersisa untuk dapat dibuahi sperma sehingga akan mempersulit terjadinya kehamilan. Kista endometriosis tanpa terapi tidak akan hilang sendiri tetapi akan membesar dengan makin progresifnya penyakit.
  4. Endometriosis adalah penyakit sepanjang usia reproduksi dimana penyakit ini akan terus berkembang selama pasien masih haid dan masih dalam usia reproduksi, belum menopause. Penyakit ini akan berhenti sementara jika pasien berhenti haid (hamil atau menopause). Terlepas dari terapi yang dilakukan baik operasi maupun obat-obatan, endometriosis akan selalu kambuh karena itu kehamilan harus diupayakan, tidak menunggu, berlomba dengan kambuhnya penyakit. Harus disadari angka kekambuhan yang tinggi pada semua penyakit endometriosis berhubungan dengan sifat infiltrasi dan menyebarnya sehingga terapi apapun tidak ada yang bisa mengeradikasi bersih sel-sel endometriosis ini, apalagi jika paparan polutan lingkungan (bahan kimiawi, cemaran plastik, asap rokok dan kendaraan, zat pengawet dan pewarna, junk food dan daging olahan termasuk daging yang disuntik hormon) tidak dihindarkan.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun