Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan Pilihan

Kabinet Indonesia Maju, Jangan Terjebak pada Rutinitas yang Monoton!

23 Oktober 2019   10:46 Diperbarui: 23 Oktober 2019   10:59 58 0
Pengumunan itu dibaluti dengan suasana yang santai, rileks dan akrab. Ini bisa membahasakan kalau anggota kabinet ini bukanlah kumpulan para pejabat yang akan tinggal di langit ketujuh. Lebih dari itu, mereka akan turun ke bawah dan  bersentuhan langsung dengan realitas kehidupan masyarakat.

Sebagai rakyat Indonesia, apa perasaan kita setelah melihat dan mendengarkan pengumuman resmi anggota kabinet dari Bapak Presiden Indonesia?

Soal perasaan sangat subyektif. Ada banyak hal yang bisa membentuk perasaan kita saat melihat dan mendengarkan anggota kabinet Indonesia Maju.

Ini bisa bergantung pada harapan yang telah kita bangun sebelum anggota kabinet ini diumumkan kepada publik.

Contohnya, kita mungkin berharap kalau tokoh yang kita idamkan masih bekerja di dalam kabinet Jokowi, tetapi dia tidak ditentukan lagi. Bisa saja, kita merasa kehilangan dan bingung mengapa beliau tidak ditentukan lagi.

Atau juga, kita mengharapkan agar tokoh dari partai tertentu tidak boleh duduk di pos tertentu. Tetapi Jokowi memilihnya dan menempatkannya pada posisi yang berada di luar jangkauan kita.

Secara singkat, perasaan kita bisa bergantung pada harapan yang telah kita bangun di dalam diri kita.

Mereka sudah dipilih dan ditentukan. Keputusan sudah sah. Pastinya Jokowi mempunyai ragam alasan dan pertimbangan di balik pemilihan dan penentuan anggota kabinet Indonesia maju.

Di balik hal ini juga, kita mesti melepaskan apa pun perasaan yang ada di dalam diri kita. Kita melepaskan ego kita dan marilah kita mengawal proses demokrasi di negara kita ini.

Sekarang ini juga, kita bergandeng tangan untuk menyambut anggota kabinet Indonesia maju sebagai bagian dari sistem tata pemerintahan. Kita menerima mereka sambil berharap kalau mereka akan bekerja dan melayani kita dengan sungguh-sungguh.

Melihat dan mencermati tujuh pesan yang disampaikan oleh Jokowi setelah pengumunan kabinet Indonesia maju, secara umum satu tantangan bagi mereka adalah mereka mesti bekerja dan melayani dengan sungguh-sungguh.

Di akhir pesannya kepada anggota kabinet Indonesia maju, Jokowi mengingatkan kalau yang tidak bekerja sungguh-sungguh akan dicopot. Kasihan rakyat kalau ada yang dicopot karena kerja dan pelayanan mereka selalu bersentuhan nasib rakyat pada umumnya. Semoga saja tidak ada yang akan dicopot di tengah jalan.

Mengutip tujuh pesan presiden kepada anggota kabinet Indonesia maju, saya sangat tertarik pada satu poin. Anggota kabinet Indonesia maju tidak boleh terjebak pada rutinitas yang monoton.

Anggota kabinet tidak boleh terjebak pada Rutinitas yang Monoton!

Dalam konteks bekerja dan melayani, mereka tidak hanya berjalan seturut rutinitas yang sudah ada di dalam lembaga yang mereka akan pimpin.

Saya kira kalau di dalam sebuah institusi biasanya sudah ada sistem dan rutinitas yang sudah fix. Bahkan rutinitas itu sudah terbangun sekian tahun dan yang berada di dalamnya bahkan sudah nyaman dengan rutinitas itu. Karenanya, saat ada niat dan upaya untuk keluar dari sistem dan rutinitas itu, acap kali banyak yang bereaksi, entah itu protes, kaget maupun marah.

Pada titik inilah, anggota kabinet baru ditantang untuk tidak terjebak pada rutinitas yang monoton. Bahkan lebih jauh, mereka bisa mengubah rutinitas itu apabila hal itu menghambat cara kerja dan pelayanan mereka di masyarakat.

Apabila hanya akan mengikuti rutinitas yang monoton, efeknya bisa berupa hasil yang stagnan. Dengan kata lain, tidak ada perubahan yang signifikan kalau hanya bekerja seturut rutinitas yang sama. Karena itu, untuk bisa berubah, harus keluar dari rutinitas tersebut atau memperbaharui rutinitas yang ada.

Selain itu, hemat saya, tidak terjebak dalam rutinitas yang monoton bisa juga berarti kalau tidak terjebak pada identitas mereka sebagai pejabat negara. Pejabat negara biasanya mempunyai agenda kerja yang sudah di atur. Maka dari itu, mereka tidak hanya nyaman mengikuti aliran kerja yang sudah ditentukan di department mereka masing-masing.

Tetapi lebih dari itu, mereka mesti menciptakan terobosan baru lewat kerja dan pelayanan mereka di masyarakat. Dengan ini, rutinitas yang monoton bisa dibongkar lewat cara kerja dan pelayanan yang dinamis.

Mampukah anggota kabinet ini menjawabi tantangan Jokowi itu? Hanya waktu yang akan menjawab.

Mulai hari ini, mereka akan ditantang, salah satunya, untuk tidak terjebak pada rutinitas yang monoton. Kelihatannya gampang, tetapi tantangannya mereka akan bekerja dan melayani untuk mencapai hasil yang nyata di lapangan. Hasil yang nyata itu berjalan seturut slogan dari kabinet itu sendiri, Indonesia maju.

Jadi saat anggota kabinet baru diajak untuk tidak terjebak pada rutinitas yang monoton, tujuannya agar mereka bisa membawa Indonesia pada kemajuan yang diharapkan bersama.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun