Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Drawing Piala Dunia U-20 Batal, Mengapa?

27 Maret 2023   02:42 Diperbarui: 27 Maret 2023   04:42 222 4
Meski belum secara resmi namun indikasi penundaan drawing U-20 perlu perhatian kita semua. PSSI sebagai penyelenggara harus menganggap kasus ini penting. Selain menyangkut kepercayaan publik, PSSI dibawah komando Erick Thohir harus serius jika tidak ingin dianggap gagal.

Perhelatan olaharaga harusnya tidak melibatkan politik. Ada kabar pembatalan drawing di Bali disebabkan penolakan terhadap timnas Israel. Gubernur Bali, I Wayan Koster memang menolak kehadiran timnas Israel. Alasan penolakan terkait dengan kisruh Palestina-Israel yang belum juga usai.

Sementara itu, Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun, sebagaimana dirilis kompas.com, tidak mempersoalkan kehadiran timnas Israel. Menurutnya kepesertaan timnas sebuah negara tidak ada kaitannya dengan like dan dislike. Dengan demikian tidak alasan kuat bagi kita menolak peserta piala dunia U-20. Semua peserta memiliki hak dan kewajiban yang sama.

Jika benar penundaan drawing karena penolakan kehadiran timnas Israel, maka kita semua harus bijak melihat situasi dan kondisi ini. Sebagai negara yang menganut politik luar negeri bebas-aktif, harusnya Indonesia menjadi 'rumah' semua negara. Indonesia harus menjadi teladan kehidupan bernegara. Kita tidak memihak negara manapun namun peduli pada semua negara.

Krisis sosial-politik antara Palestina-Israel harus dilihat secara objektif. Apa yang dilakukan pemerintah Israel tidak terkait dengan timnas Israel. Konfederensi sepakbola setiap negara bersifat independen, tidak bisa dan tidak boleh diintervensi pemerintah. Jika Bali ingin terlibat sebagai tuan rumah, maka mereka harus ikut aturan PSSI atau FIFA.

Terkontaminasinya even olahraga oleh politik tampaknya dimanfaatkan pihak-pihak yang ingin mencari simpatik. Sudah menjadi rahasia umum, tahun politik selalu menyajikan 'pahlawan' kesiangan. Dengan memanfaatkan krisis politik timur-tengah, dan pemilih terbanyak umat Islam. Momentum itu dimanfaatkan dengan baik. Bahkan parnas yang biasanya cuek dengan isu Palestina, tiba-tiba bicara jelang perhelatan even tersebut.

Menolak politik identitas namun disaat yang sama setuju. Disonansi kognitif terjadi tanpa mereka sadari. Penolakan terhadap timnas Israel menunjukkan kesalahan logika. Siapa yang berbuat dan siapa yang terkena getahnya. Pemerintah Israel yang berbuat mengapa timnas olaharaga mereka yang menanggung derita.

Jika persoalan agresi pemerintah Israel, harusnya kita juga menolak Amerika Serikat. Bukankah negara adi-daya itu juga melakukan agresi di Irak dan Afganistan serta negara-negara lain di dunia. Kita hendaknya bijak dalam menilai, rakyat Israel tidak semuanya setuju dengan agresi pemerintahnya, apalagi para pemain sepakbola.

Jika memang persoalan agresi Israel memengaruhi sepakbola, tentu Israel tidak diizinkan mengikuti kualifikasi U-20. Mengapa ketika mereka berkompetisi dan mendapatkan tiket, kita mengambil hak mereka. Bukankah kita ikut zalim terhadap para pemain Israel yang telah bersusah payah melewati fase kualifikasi.

Menurut pandangan saya, cara terhormat mengalahkan timnas Israel ialah di lapangan sepakbola. Sehingga penolakan dengan dasar sosial-politik tidak pantas dilakukan tuan rumah. Kita harus belajar menjadi tuan rumah yang baik dalam even olahraga bergengsi itu. Kita wajib menjadi tuan rumah dalam segala hal, termasuk menjadi penonton yang tertib.

Sepakbola kita sempat tercoreng insiden kajuruan. Suporter meninggal karena kelalaian dan ketidasiapan kita. Hal itu yang harus dievaluasi agar dalam even piala dunia tidak sampai terjadi. Bukan hanya fasilitas yang baik, kita harus bermental tuan rumah yang baik pula.

Saya percaya para penggemar sepakbola di tanah air tidak mau ditunggangi kepentingan politisi. Para politisi yang sedang mencari panggung politik dengan mencari simpatik. Para politisi yang empati pada Palestina namun tidak pernah membantu rakyat Palestina. Mari kita sukseskan piala dunia U-20 dengan menjadi tuan rumah yang baik.

Ada peluang pemberdayaan ekonomi, pariwisata, dan peluang lainnya termasuk menjadi tuan rumah piala dunia senior. Kita harus menuju ke sana, kita harus sampai titik dimana kita menjadi tuan rumah senior sekaligus mengukir sejarah menjadi peserta.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun