Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Pj Gubernur Jambi Kunjungi Desa Nihil Kasus Stunting

17 April 2021   22:03 Diperbarui: 17 April 2021   22:46 323 1
Sesuai arahan Ibu Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat Ibu Tri Tito Karnavian untuk menekan angka stunting, Penjabat Gubernur Jambi Dr. Hari Nur Cahya Murni mengunjungi dua desa di Kabupaten Muaro Jambi, sebagai daerah dengan angka stunting terendah di Jambi, 8,6 persen, bahkan jauh di bawah target rata-rata nasional tahun 2024 yaitu 14 persen untuk dijadikan daerah percontohan untuk memotivasi daerah lain di Jambi dalam urusan menekan angka stunting.

***

Di sebuah desa di Provinsi Jambi yang berpenghasilan ikan 20 Ton perhari, ada kekhawatiran dari Penjabat (Pj) Gubernur Jambi Dr. Hari Nur Cahya Murni tentang potensi stunting yang mungkin terjadi pada anak yang lahir di sana. Di desa bernama Lopak Alai, Kabupaten Muaro Jambi itu, PJ Gubernur meyakini, sebesar apapun penghasilan suatu daerah, potensi stunting tetap menyasar anak balita di daerah mana pun. Sebab stunting berkaitan langsung dengan pola keluarga dalam mengasuh anak, bukan pola penghasilan suatu daerah.

Siang itu, Sabtu (17/4), anak-anak kecil sedang berada di rumahnya masing-masing, dan Ibu Gubernur sedang berkunjung ke desa berpenghasilan Ikan ini. Di salah satu rumah warga binaan salah satu perusahaan BUMN, Pj Gubernur Jambi menghadiri pertemuan PKK, anak-anak kecil berkumpul, menyungging senyum, melihat perkumpulan Ibu-Ibu yang sedang khidmat berlangsung.

"Ayo anak-anak, kalian sudah pada sarapan atau belum?" tanya Ibu PJ Gubernur spontan.

Dengan spontan pula anak anak kecil itu berteriak, "Sudah Bu..."

"Makannya pakai apa?" Tanya Ibu Nunung lagi, tak puas dengan jawaban sebelumnya.

"Pakai Ikan bu..." teriak mereka lagi, kali ini dengan suara yang lebih keras dari sebelumnya. Kerasnya teriakan anak-anak kecil itu tidak membuat bising telinga. Jawaban mereka memberi kelegaan bagi Pj Gubernur Jambi. Baginya, kepemimpinan adalah amanah dan amanah yang diberikan padanya adalah visi besar Presiden untuk mengatasi Stunting.

Setelah kunjungan yang melegakan itu, ia menyempatkan diri berkunjung ke salah satu rumah warga yang aktif memproduksi stik/keripik berbahan dasar Ikan.

Ia bertanya, "apakah stik-stik ikan ini diproduksi dengan micin?"

"Tidak sama sekali," jawab ibu pengrajin makanan ringan olahan ikan patin, memastikan bahwa ia sendiri yang memproduksi stik-stik yang kini berada di hadapan mereka berdua.

"Alhamdulillah. Saya berpesan agar bahan-bahan yang digunakan adalah bahan yang alami. Dan penggunaan micin untuk memproduksi cemilan-cemilan juga agar dikurangi," kata Pj Gubernur dengan mantap.

Saat ditanya oleh wartawan bagaimana melibatkan peran PKK dalam pemberdayaan kesejahteraan keluarga di Provinsi Jambi, Ibu Nunung menjawab: "Ada pesan khusus dari Ibu Ketum PKK, Ibu Tri Tito Karnavian. Beliau berpesan agar PKK menjadi garda terdepan untuk menurunkan dan menangani Stunting. Kebetulan Kabupaten Muaro ini adalah daerah dengan angka Stunting yang cukup rendah di Jambi."

"Saya sendiri telah memastikan bahwa anak-anak kecil di sini, setidaknya sampai umur 1000 hari, tidak akan mengalami kekurangan gizi. Bukan semata-mata karena penghasilan kampung ini yang bersumber dari Ikan, melainkan karena pola asuh anak dari keluarga yang memang cerdas. Anda bisa membayangkan bila Ayah dan Ibu dari anak-anak itu menjual ikan-ikan hasil tangkapan dan kemudian uangnya dibelikan mie instan? Dan itu terjadi di banyak daerah. Kekurangan gizi lah anak-anak kita itu," sambung Pj Gubernur Jambi.

Bagi Ibu Nunung, sapaan akrabnya, target Presiden Jokowi yang ingin menurunkan Stunting di angka 14 persen pada 2024 optimis dapat dicapai.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun