Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Gayus: Big Fish atau Big Dish?

12 Januari 2011   06:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:41 166 0
Kasihanilah Gayus. Setelah membaca pledoi yang dikutip di lapak sebelah, penulis coba kutip beberapa kalimat menarik yang sangat menyentuh hati. Betapa seorang Gayus hanyalah seorang BIG DISH*) dari para BIG FISH yang masih berkeliaran dengan santainya di Republik ini.

* * * *

"Tim Penyidik kasus mafia hukum yang katanya independent tidak gentlemen, tidak menghargai dan menepati janji yang telah dibuatnya, tidak mempunyai sedikitpun hati nurani, tidak peka terhadap apa yang dilihat didepan mata. Saya tidak habis pikir mengapa manusia bisa berlaku seperti itu, padahal saya tahu pasti, hati manusia bukan terbuat dari besi dan baja."

* * * *

"Atau justru penyidik tim yang katanya independen sangat sayang pada negara tercinta ini, republik Indonesia, karena jika cerita-cerita saya di seriusi, maka terpaksa Direktorat Jenderal Pajak harus dilikuidasi, karena sebelum tahun 2007, kami di Pajak menyebutnya dengan jaman jahiliyah, sulit menemukan pejabat ataupun aparat yang benar benar bersih di Direktorat Jenderal Pajak."

* * * *

"Silakan Tanya kepada rumput yang bergoyang. Kalaupun rumput yang bergoyang tak memberi jawaban, silakan Tanya pada tim yang katanya independent mengapa sesuatu yang telah terang benderang justru tidak di angkat, dan lebih senang menghukum orang kecil yang tidak bisa melakukan perlawanan dan tidak ada back up kuat, seperti saya GAYUS HP TAMBUNAN, HUMALA NAPITUPULU, ARAFAT, dan SRI SUMARTINI."

Jangan-jangan niat menangkap BIG FISH hanya jadi BIG WISH saja karena BIG RISK yang harus ditanggung. Mana bukti omonganmu hai DENNY INDRAYANA??

NB. *) BIG DISH = makanan empuk

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun