Mohon tunggu...
KOMENTAR
Roman

Jomblomu Tak Sengenes Jombloku

7 Februari 2024   10:56 Diperbarui: 7 Februari 2024   11:07 45 2
Derap langkah pasukan merah membahana memenuhi indra pendengaran, seiring debu yang menggulung udara mengikuti jejak-jejak kaki mereka. Genderang perang membahana menderap setiap langkah para tentara. Aku terpesona, wajah tampan para tentara dan tubuh-tubuh tegap mereka membuatku tersipu malu. Kusembunyikan wajah meronaku dibalik dedaunan.

"Antin...!! Ngapain kamu sembunyi disini?!"
Aku terperanjat nyaris terjengkang kebelakang mendengar bentakan Ibu mandor kompiku.

"Saya.., anu, eh itu bu, inu apa eh.. " aku gelagapan.

"Anu, anu, anu..! Dasar prajurit pemalas, cepat kembali ke kompimu, sekarang sudah giliran timmu mengangkut barang ke lumbung!!" Bu mandor terus mengomel tak henti.

"Baik bu,," Aku menjawab pasrah.

Bergegas ku langkahkan kaki-kakiku menjauh darinya untuk menghindari omelan yang lebih panjang lagi.

Ah susahnya jadi prajurit wanita di dunia ini, bahkan tak ada satu lelakipun di kompiku, jiwa jombloku meronta. Tak ada salahnya kan sesekali mengintip para lelaki ganteng prajurit perang itu. Kadang aku berpikir kenapa aku dilahirkan oleh ibuku, sedangkan hanya dia yang boleh memiliki cinta. Sedangkan kami, mimpi pun tak layak. Karena sebagai prajurit wanita yang bertugas sebagai pekerja di koloni ini, wanita paling berharga hanya satu, kami hanya bekerja dan bekerja tanpa mengenal cinta.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun