Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Petang Kelabu

7 Agustus 2019   12:09 Diperbarui: 7 Agustus 2019   12:21 11 0
Saudaraku direlung duka
Kini dia dan keluarga menatap tanpa berkedip
Lidah api dengan rakus melahap sampai kenyang
Sebuah gubuk yang malang

Gubuknya tinggal sejarah
Api itu berpesta dengan kawanaanya
Tanpa sadar, penghuninya meratap dibalik layar pesta

Gubuknya, menjadi harta abu
Aroma kepahitan, lumpur kesedihan menjadi satu
Dia saudaraku yang harus kita bantu

Saudaraku, ingat!!
hari esok matahari masih bersinar
Semoga kesabaran bersamamu
 Hadirnya takdir  karena ada alasan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun