Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Bulan April Tak Seramah Dulu bagi Kami

15 April 2020   11:23 Diperbarui: 15 April 2020   14:56 29 0
Semestinya April adalah bulan yang kami nanti penuh suka cita. Ibarat mendaki gunung, April merupakan awal pendakian kami menuju puncak.

Ya, April hingga Agustus adalah masa ketika usaha kecil yang kami rintis sejak 5-6 tahun lampau banyak menerima pesanan tumpeng dan nasi kotak. Rerata selalu ada pesanan 2-3 tumpeng setiap hari. Bahkan, tak jarang hingga 10-15 tumpeng dalam sehari.

Alhamdulillah,  pesanan yang tak hanya kami saja yang mensyukurinya. Ada Mak penjual ayam potong langganan kami yang selalu ikut jadi bagian kebahagiaan ini, ada Mas penjual tempe yang selalu antusias mengirim tempe pesanan kami. Atau, tetangga kami si empunya warung yang ikut senang tatkala kami membeli beras, telor dan minyak goreng dalam jumlah banyak. Serta orang-orang yang membantu kami yang selalu tersenyum seraya mendoakan kami terus dibanjiri pesanan. Doa tulus yang selalu kami mainkan.

Tapi, April kali ini bukanlah April yang biasa kami nanti dengan penuh asa, syukur dan kebahagiaan. Bulan April tak lagi Seramah dulu bagi kami. Ya, pagebluk Corona yang begitu cepat datang yang tak pernah kami duga meluluh-lantakkan semua itu. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun