Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Motivatorium Sosial-Politik (3) Manifesto dan Visi-Misi Perindo : Dari “Republik Para Bajingan” Menuju Res Publika

25 Februari 2013   23:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:42 23 0

Adalah Prof. JE Sahetapy, SH., MA., (Ahli Hukum Tata Negara) yang dalam setiap kesempatan tampil dalam acara ILC (Indonesia Lawyer Club) selalu menyemburkan kata-kata “bajingan” dan sudah menjadi santapan lezat bagi para peserta di acara tersebut yang bukan terdiri dari “orang biasa” itu. Mulai dari kalangan aktivis kampus, tokoh-tokoh gerakan reformasi, pimpinan-pimpinan LSM-NGO (Non Government Organization), dan instrumen (unsur-unsur) yang dianggap penting lainnya dalam kehidupan demokrasi. Juga tak pernah ketinggalan untuk hadir : para advokat, pengacara senior, petinggi Kepolisian dan kalangan “wakil rakyat”--dan 4 unsur yang disebut terkahir ini justru paling sering dituding sebagai “bajingan”. Dengan kata-kata “bajingan”-nya itu, Profesor Ahli Hukum Tata Negara ini seolah-olah ingin menyampaikan pesan terbuka kepada publik bahwa sudah sejak lama Republik Indonesia ini dikuasai oleh para gerombolan bajingan. Yang dituding sebagai “bajingan” secara jelas dan transparan itu hanya bereaksi secara pasif diiringi ledakan gelak tawa yang memenuhi seisi ruangan,malah tidak jarang ikut tertawa juga-- tentu saja sambil berusaha menyembunyikan wajahnya yang bersemu merah. Namun, kecaman-kecaman pedas berupa kata-kata “bajingan” itu pun rupanya tidak serta merta mampu mengubah posisi anomali sosio-politis di Indonesia. Artinya : Indonesia tetap saja tak berubah layaknya “republik milik para bajingan”.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun