Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Motivatorium Sosial-Politik (4) : Orang Muda, Manifesto Perindo, Kegagalan Parpol, Politikus Busuk, Keledai dan Babi

2 Maret 2013   11:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:27 501 1

Sekarang ini memang bukan saatnya untuk menduga-duga apalagi untuk memberi penilaian tentang apa dan bagaimana kualitas PERINDO saat ini atau nanti? Terlalu dini! Tetapi apa sih sesungguhnya maksud sosok pengusaha besar macam Hary Tanoesoedibjo hingga mau bersungguh-sungguh merepotkan diri dan membikin pening kepalanya sendiri hanya untuk mengurus sebuah Ormas (Organisasi Kemasyarakatan)? Mengapa seorang Hary Tanoesoedibjo tidak berleha-leha saja sambil menenggelamkan dirinya ke dalam tumpukan uang, harta, serta kekayaannya--dan membiarkan saja Republik ini dihancurkan oleh para politikus tua busuk Indonesia (merangkap bajingan politik) yang kadar ketololannya sudah melebihi binatang keledai sedangkan kebrengsekan, kerakusan, dan ketamakannya sudah melampaui babi itu? Padahal, sungguh… sudah terlalu lama orang-orang muda Indonesia yang berfikir progresif, militan, dan revolusioner menunggu saat-saat penghancuran Indonesia oleh para politikus tua busuk Indonesia itu. Dan, sungguh… ini bukan sekedar sebuah penantian panjang romantisme sejarah revolusi di Indonesia! Saat-saat penghancuran oleh para politikus tua busuk Indonesia seperti itu adalah “sesuatu” yang sudah sangat diperhitungkan oleh kalangan orang-orang muda Indonesia yang progresif, militan, dan revolusioner itu--dan selama ini dianggap sebagai sebuah proses ketidakberdayaan (pelumpuhan) lewat cara-cara pembodohan politik dari para politikus tua busuk Indonesia itu kepada seluruh potensi kebangkitan gerakan politik rakyat Indonesia, agar tidak bisa melawan beragam pembodohan politik itu! Sehingga kelahiran puluhan ribu dan beragam organisasi yang menggerakkan eksistensi rakyat di Indonesia pun saat ini hanya seperti “tumpukan bangkai” yang larut dalam comberan yang kotor, bau, dan menjijikan!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun