Siswa Membutuhkan Kehadiran Jiwa Guru, Bukan Jasadnya
30 Januari 2024 00:53Diperbarui: 30 Januari 2024 05:571322
Masa awal remaja adalah masa perubahan sikap dan hormon, ada transisi disana, ada rasa penasaran, ada out of control sehingga wajib full pengawasan dan pembinaan dari Sang Guru. Jika tidak, tunggulah kerepotan dan kesulitan fatal. Dalam pembinaan bukan hanya fokus pada teknis mengisi kekosongan schedule atau mengisi kekosongan SOP (Standard operational Procedure), tapi juga diimbangi dengan mengisi atau upgrade kekosongan pemikiran remaja, jika tidak diisi oleh pembinaan pemikiran yg baik. Maka, ia akan diisi oleh pemikiran yang liar/buas tanpa filter yang jelas. Berapa banyak orangtua/pendidik yang hanya sekedar hadir mengisi kekosongan tempat, tanpa kehadiran Jiwa orangtua/pendidik itu sendiri. Dan lebih miris lagi hanya sekedar menjalankan rutinitas sebagai orangtua/pendidik tanpa memberikan totalitas ruh semangat. Ruh jiwa itu bisa nampak dengan totalitas mendidik (perhatian berkala, interaksi sebagai sahabat, kehangatan sebagai orangtua) ini semua bisa tampak jelas oleh anak, nampak jelas! bukan dengan mata jasad, tapi mata hati.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.