Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Rindu yang Terempas Di Lantai Atas

19 Mei 2019   01:46 Diperbarui: 19 Mei 2019   02:05 18 4
Hari yang melipat bulan, jauh menyesak-sesak pikiran, bulir-bulir atom sesal bergelantungan di bilik kamar yang bolong, sehabis hujan, di malam kosong.

Dipeluk perempuan ini, setan berhamburan, menerjang, mengejang, saling tikam, sayatan tak berdarah namun kekal, membekas di lantai dosa, menyeret waktu ke laut entah.

Berhentilah cinta, sejenak saja untuk tidak menguji diri, agar dapat kuminum maaf di puting susumu itu, walau sedetik kurasa abadi. Kau tentu ahli merekam jejak, di lantai atas rindu terempas, sejak Tuhan tlah memberi sangsi, dengan kehendakNya "Jadilah!" maka, kembali suci

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun