Dipeluk perempuan ini, setan berhamburan, menerjang, mengejang, saling tikam, sayatan tak berdarah namun kekal, membekas di lantai dosa, menyeret waktu ke laut entah.
Berhentilah cinta, sejenak saja untuk tidak menguji diri, agar dapat kuminum maaf di puting susumu itu, walau sedetik kurasa abadi. Kau tentu ahli merekam jejak, di lantai atas rindu terempas, sejak Tuhan tlah memberi sangsi, dengan kehendakNya "Jadilah!" maka, kembali suci