Mohon tunggu...
KOMENTAR
Foodie Pilihan

Sepuluh Ribu Dapat Dua Jajan Sekaligus

8 Januari 2021   21:39 Diperbarui: 8 Januari 2021   21:53 546 7
Urusan jajan, di kampung halamanku, di Malang itu jajanannya masih murah-murah. Asal jeli dan tahu lokasinya maka bisa dapat jajanan yang tak mahal. Biasanya jajan yang murah itu kebanyakan bukan jenis makanan kekinian, melainkan kue-kue tradisional dan jajan yang biasa dijual di pinggir jalan. Nah, dengan Rp 10 ribu aku bisa dapat dua jajan sekaligus, ronde dan angsle. Asyik kan?!

Terakhir ke Malang, hawanya masih relatif adem. Saat malam hari, hawa makin dingin sehingga asyiknya seruput yang hangat-hangat. Akhirnya aku ajak pasangan cari wedang yang hangat.

Nah, tak jauh dari rumah orang tua yaitu di Pasar Tawangmangu, ada banyak sekali penjuak makanan. Di sini penjual makanan tertata rapi. Mau makanan berat ada sate, tahu campur, soto, bakso, dan masih banyak lagi. Bila ingij yang ringan-ringan ada jagung dan roti bakar, juga ada angsle dan ronde.

Ini nih yang lagi diinginkan oleh lidah dan badan. Awalnya aku ingin sekali membeli wedang ronde karena tertarik dengan kuah jahe dan bulatan rondenya. Tapi kok petulonya angsle nampak mengoda selera ya.

Harga angsle dan ronde di gerobak yang bernama Angsle Ronde Malang Pak Min ini perporsinya adalah Rp 5 ribu rupiah. Wah murah, batinku. Kenapa nggak beli dua-duanya sekaligus, ronde dan angsle

Akhirnya aku pesan dua jenis minuman tersebut. Ronde dan angsle.

Tempat jualan Pak Min ini sederhana. Ia hanya menyediakan bangku plastik bagi yang pesan untuk dibawa pulang dan juga meja dan bangku sederhana bagi yang ingin bersantap di tempat.

Aku memilih makan di rumah.

Sambil menunggu, aku memerhatikan Pak Min dengan kumisnya yang tebal begitu tangkas meracik komponen-komponen penyusun angsle dan ronde (duh bahasanya). Sementara asistennya berhati-hati mengguyur wadah plastik satu dengan kuah santan dan lainnya dengan kuah jahe panas.

Kami dua-duanya sedang 'tamak'. Masing-masing pesan ronde dan angsle hehehe.

Pasangan di rumah langsung menggabungkan kedua jenis wedang tersebut dalam satu wadah. Angsle diguyur dengan ronde. Hasilnya kuah santan manisnya menjadi pedas dan hangat oleh kuah ronde.

Sedangkan aku memilih makan satu-persatu terlebih dahulu, baru kugabung nantinya.

Yang pertama adalah angsle. Wedang ini berkuah santan dan terasa manis. Di dalamnya ada isian petulo, itulah yang semacam sarang burung berwarna-warni terbuat dari tepung beras; lalu ada ketan putih, pacar cina, dan roti tawar. Biasanya ada kacang hijaunya, tapi ala Pak Min tidak ada.

Ya, wedang angsle ini manis dan mengenyangkan berkat roti tawar, petulo, dan ketan putih yang sama-sama mengandung karbohidrat. Untungnya waktu itu aku belum makan malam.

Nah, babak kedua adalah ronde. Isiannya banyak kacang gorengnya mengapung-apung di kuah jahe yang lumayan agak pedas. Potongan agar-agar berwarna kehijauan ikut berenang menemani kacang goreng dan bulatan ronde berwarna putih.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun