Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Mak Isah

5 Mei 2014   21:57 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:50 48 1
Udara tipis mengiris kulit. Sejumput doa abadi belum juga henti dirapalkan dari kedua bibirnya. Masih dalam pengharapan yang sama, semoga Gusti Allah melimpahkan rezeki padanya. Usai kalimat-kalimat sakti terlantun takzim untuk Sang Khalik, jemarinya menghapus lembut sisi wajah. Ada yang mengalir dan merembes di kedua pipinya. Air mata selalu tak kuasa ditahannya tatkala salat telah tertunaikan.

Sebuah meja kayu diangkat lalu didorong dengan sepenuh tenaga yang dimiliki. Mengelapnya dengan kain basah lalu diletakkannya satu tampah lebar. Kue-kue basah mulai dijajakan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun