Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Sedot Pulsa, Ide Baru Pencurian atau Sekedar Cari Makan?

5 Oktober 2011   09:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:18 1530 0


Siang ini saya buka TL di twitter saya (www. twitter.com/DesmanGurning) berbagai akun berita yang saya follow sedang asik membicarakan aksi si ‘maling pulsa’…

Sebenarnya saya tidak kaget, tapi malah bingung karena begitu lambatnya respon dari pihak terkait dalam menaggapi kasus ini. Kalau tidak salah, sekitar dua minggu terakhir saya udah dapat BM dari teman saya yang mengataka : “Jika ada sms seperti ini ke nomor kamu… bla bla bla… harap diabaikan, karena akan mengurangi pulsa kamu”.

Brilian!!! Orang Indonesia brilian… Melalui sms, bisa nyedot pulsa. Binatang macam apa ini, Ide baru pencurian atau sekedar cari makan? Yang jelas, mereka gak mungkin orang biasa-biasa, pasti memiliki kemampuan dan kepintaran di atas rata-rata orang Indonesia (tahun 2022 baru disebut Indonesia cerdas, sekolah 9 tahun, alias tamat SMP).

Kalau dikatakan ide baru pencurian, memang benar karena ini sudah melanggar peraturan yakni mengambil hak milik orang lain dan yang jadi korbannya juga tidak sedikit. Untungnya (kebiasaan orang Indonesia), penulis sudah mengantisipasi sebelumnya.

Pertanyaanya, mengapa tindakan ini dilakukan? Barangkali ini disebabkan oleh keuntungan yang cukup menjanjikan karena ingin cepet dapat uang, dirasa lebih aman karena sifatnya tidak bersentuhan langsung secara fisik dengan si korban, atau ada orang dibalik kejadian ini yang mendalangi sehingga mereka berani melakukannya.

Beberapa pelaku memang sudah ditangkap oleh pihak berwajib bahkan pihak operator tertentu juga sudah dimintai keterangan. Tetapi apakah hanya mereka, sebaiknya “Dalang”nya yang dicari juga, jangan cuma kurcaci-kurcainya.

Di sisi lain, tanpa berniat untuk menghakimi atau menyalahkan pihak tertentu, secara logika gak mungkin sang dalang bisa bertindak demikian tanpa sepengetahuan orang-orang tertentu di Operator (saya tidak menyalahkan operator, tetapi oknum didalamnya yang saya duga). Karena kita tahu, sistem keamanan operator gak mungkin yang ecek-ecek. Kecuali kalau memang ecek-ecek, yah saya gak bisa komentar… hehehe…

Kalau benar demikian, siapa oknum yang terlibat, sebaiknya diusut tuntas oleh pihak berwajib, bisa saja ini sudah berbentuk “jaringan”, katakanlah sudah meng-Indonesia.

Opsi lain, apakah sedot pulsa ini hanya dilakukan oleh orang-orang kecil saja untuk mencari makan? Kalau memang demikian, separah inikah INDONESIAku saat ini??? Apakah memang tidak ada pekerjaan lain, apakah ini jalan satu-satunya untuk bisa makan dengan ketegaan mengambil hak milik orang lain?

Ironis… sungguh…

Tapi yang ironis bukan mereka para pelaku, tetapi kondisi bangsa ini yang ironis… Barangkali hal ini terjadi karena minimnya lapangan pekerjaan, sementara kebutuhan terus meningkat, subsidi pemerintah salah sasaran, serta lemahnya tingkat perekonomian. Alih-alih menjadi pekerja keras malah mereka ingin jalan pintas. Kalau sudah sampai pada titik demikian, ini merupakan masalah mentalitas…

Satu hal yang menarik yang timbul dalam benak saya, jika kejadian ini dihubungkan dengan perilaku para koruptor di bangsa ini, saya rasa kerugian masyarakat secara langsung memang dilakukan oleh sebut saja penyedot pulsa. Tapi kalau dihitung kerugian yang diterima masyarakat secara tidak langsung, maka yang paling berperan untuk membuat kerugian adalah koruptor. Tapi apapun labelnya, ketika mengambil hak milik orang lain tanpa diketahui  pemiliknya, itu adalah pencurian, jadi semua harus dihukum. Pihak berwajib jangan “tebang pilih” atau “pilih bulu”, apalagi cuma panas-panasan saja tanpa ada penyelesaian yang optimal.

Yang pasti, kejadian ini harus menjadi kajian oleh pemerintah dan diusut tuntas oleh pihak berwajib, karena ini menyangkut perilaku manusia Indonesia dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Jika ini disebut pencurian, maka apapun model pencuriannya, bagaimana cara mencurinya, tetap saja korbannya masyarakat umum yang tidak tahu apa-apa, sehingga harus dihukum secara adil jika memang benar-benar bersalah. Tetapi, jika kejadian ini terjadi sebagai akibat cuma ingin cari makan, maka topik ini menjadi penting untuk dibahas, karena hal ini merupakan bahaya laten dari tingginya angka kemiskinan dan pengangguran, yang berbanding lurus dengan angka kriminalitas.

Lantas Siapa yang bertanggungjawab atas kejadian ini???

Semoga Pihak berwajib melakukan tugasnya secara optimal, dan pemerintah menanggapinya secara serius.

Salam GALAU… (@DesmanGurning, Public Policy Lover)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun