Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Pasca Erupsi Marapi Terhadap Masyarakat Sungai Pua

4 Januari 2024   20:15 Diperbarui: 4 Januari 2024   20:28 193 1
Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mengalami erupsi pada tanggal 3 Desember 2023 yang diperkirakan sekitar pukul 14.53 WIB. Pada kejadian tersebut jalur pendakian masih di buka dan  diperbolehkan untuk melakukan pendakian sampai puncak, sehingga 75 orang pendaki menjadi korban terdiri dari 51 orang luka luka dan 24 orang meninggal dunia
 
Banyaknya korban jiwa karena erupsi Gunung Marapi setinggi 2.891 meter dari permukaan laut ini terjadi secara tiba-tiba. Pada saat kejadian tersebut terjadi, banyak pendaki yang mengabaikan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk tidak mendekati puncak Gunung Marapi dalam radius tiga kilometer (km).
 
Sebelumnya erupsi gunung marapi tersebut tidak ditandai dengan gejala ataupun tanda-tanda erupsi bahkan gempa vulkanik pun tidak terjadi. Dr. Mirzam Abdurrachman, S. T, M. T., Seorang ahli Vulkanologi yang berasal dari Institut Teknologi Bandung bependapat bahwa letusan ini terjadi akibat terdapat akumulasi gas-gas pada dapur magma yang telah terjadi bertahun-tahun seebelumnya. Mirzam juga mengatakan bahwa Gunung Marapi pastinya memiliki periode letusan 1-17 tahun yang artinya jika 17 tahun gunung marapi tidak mengalami erupsi sehingga mengakibatkan letusan yang terjadi semakin besar.
 
Dampak letusan gunung marapi sebabkan abu vulkanik berterbangan hingga penuhi langit Sumatera Barat dan hujan kerikil yang menyebabkan terganggunya aktivitas masyarakat sungai pua di luar ruangan, serta dampak cukup serius terhadap kesehatan seperti sesak nafas, tenggorokan sakit dan mata perih. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun