Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Penyebab Brasil Menyerah dari Argentina di Final Copa America 2021

11 Juli 2021   16:04 Diperbarui: 11 Juli 2021   16:17 6900 18
Final Copa America 2021 resmi tergelar dengan menyajikan pertemuan sengit antara Argentina vs Brasil di Maracana, Brasil (11/7). Brasil kembali menjadi tuan rumah dalam dua gelaran secara beruntun, yaitu Copa America 2019 dan 2021.

Itu yang kemudian memunculkan asa untuk melihat Brasil kembali mengangkat trofi di negeri sendiri. Hanya saja, harapan itu harus pupus, karena Argentina berhasil menaklukkan mereka. Mengapa bisa begitu?

Pertama, karena Argentina sudah menunjukkan permainan mereka secara umum sejak fase grup. Mereka adalah tim yang mengandalkan lini tengah sebagai pengontrol pertandingan.

Mereka tidak terlalu khawatir dengan skor pertandingan yang sepi gol, karena mereka awalnya bisa memimpin klasemen grup juga dengan bermodalkan tiga gol saja. Mereka baru menunjukkan produktivitasnya di laga terakhir fase grup saat melawan Bolivia (4-1).

Artinya, Argentina bermain kurang produktif di awal fase grup bukan karena lini depannya mandul, melainkan karena mereka punya strategi khusus yang pada akhirnya harus mengorbankan sisi lain dalam permainan. Sisi itu adalah produktivitas.

Namun, selama hasil pertandingan dapat membuahkan poin dan kemenangan, itu sudah cukup untuk berbicara tentang turnamen. Dalam turnamen yang rentang waktunya singkat, hasil pertandingan memang lebih utama dibandingkan permainan.

Walaupun, sebenarnya, permainanlah yang dapat menentukan hasil pertandingan. Tanpa melupakan peran keberuntungan yang bisa muncul sewaktu-waktu.

Kemudian, penyebab kedua yang bisa mendasari kemenangan Argentina atas Brasil adalah pendekatan taktik khusus dalam satu pertandingan. Itu sudah terdemonstrasikan lewat laga perempat final melawan Ekuador.
 
Saat menghadapi Ekuador, Argentina awalnya juga terlihat seperti harus puas menang dengan skor 1-0. Baru ketika ada Angel Di Maria di babak kedua dan menurunnya konsentrasi para pemain bertahan Ekuador, membuat skuad asuhan Lionel Scaloni mampu mengunci kemenangan menjadi 3-0.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun