Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Evaluasi Tes CPNS

28 Desember 2010   12:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:17 214 0
Ehm, siapa diantara kalian yang pernah ikut tes CPNS? Apa menurut kalian tes seperti itu sudah layak membuat seseorang menjadi PNS, abdi masyarakat?

Aku tak begitu masalah dengan soal2 yang pasti seperti Pancasila, Sejarah, atau sejenisnya. Yang ku tak habis pikir adalah kata-kata yang digunakan  dalam pertanyaan itu sendiri tidak baku dan beberapa membingungkan. Apa disengaja? Masak disengaja dengan merusak tatanan bahasa dan melupakan Ejaan Yang Disempurnakan. Masak seperti itu kualitas bahasa Indonesia yang mereka pakai....kk~ Aku tahu tulisanku juga tidak baku, tapi sungguh mereka lebih parah dari tulisanku..

Entahlah, aku harus mengadu ke siapa, dan bagaimana cara memperbaikinya? Aku sendiri bingung dengan metode yang dipakai, hanya dengan 100 soal seperti itu bisa menentukan seseorang layak atau tidak, bahkan nilai2 di universitas juga diabaikan, sertifikat2 juga tak ada guna, pengalaman juga tak dipedulikan, atau mungkin berbeda dengan yang honorer.. Setelah ditelusuri yang diterima umurnya lebih tua dari aku yang baru lulus, jauh umurnya dariku. Kalau benar honorer diutamakan, mengapa gak diberitahukan dari awal, itu bukan hal yang aneh. Honorer tentu punya jasa dan lebih berpengalaman, jadi harusnya ada pengangkatan honorer sendiri, melalui tes tersendiri. Ya, mari perbaiki negeri ini, evaluasi diri dan sekitar. Semoga yang membuat peraturan mendapat pencerahan dari Allah SWT. Aku tak punya kuasa apa-apa, hanya bisa berdoa dan menulis.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun