Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

"Kalo Cinta Bilang Aja!"(5)

14 Agustus 2013   10:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:19 354 2
Minggu itu Sandi dan Zelyn sengaja mengambil cuti bareng,mereka ada rencana untuk pergi ke suatu tempat pariwisata kecil di kota itu.Tempat itu lumayan rame kalo pas hari libur,sebuah taman yang luas dengan bukit bunga yang indah,banyak keluarga yang menghabiskan liburan mereka untuk berpiknik di tempat itu.Pagi itu sekitar jam 9 mereka sudah sampai disana,Sandi menyewa satu sepeda gayuh dan membonceng Zelyn keliling taman .Zelyn terlihat begitu bahagia,nada bicaranya renyah berkicau bagai burung pipit,baru kali ini Sandi melihat tawa yang lepas dari cewe bermata bulat itu.Setelah capek muter2 mereka pun beristirahat,beralaskan rumput hijau taman itu,mereka merebahkan badan menerawang jauh ke angkasa,memperhatikan tarian sayap burung walet yang lincah.

" Suster,,,,coba kamu lihat burung2 walet itu,mereka begitu lincah menari seakan hidup mereka tak ada beban,hanya dengan dua helai sayap mereka sudah bisa meliuk membuat warna yang indah dalam hidup mereka,itu adalah kebahagian sejati,,sedangkan kita,,kenapa ya,,terlalu sibuk mengejar duniawi,kenapa kita tak mencoba bersyukur dengan apa yang Tuhan berikan pada kita,sederhana itu bukankah indah,,,???
Sandi berhenti melempar pandangannya ke langit,dia menoleh menatap wajah Zelyn,

Zelyn tersenyum ,,,
" San,,,,manusia memang tak pernah puas,ingin lebih dan lebih, sesungguhnya yang membuat diri ini merasa bahagia bukanlah seberapa banyak harta yang kita peroleh selama ini,tapi bagaimana kita pandai untuk mensyukurinya,,"
Zelyn dengan nada kalem membalas celotehan Sandi.

" Aku tidak punya siapa2 San,aku tumbuh dewasa di sebuah panti asuhan"
Zelyn tiba2 berhenti bercerita,matanya yang indah seakan berusaha membendung airmata agar tidak mengalir.

" Tapi aku sudah sangat bersyukur,selama ini panti asuhan telah memberi kasih sayang juga mendidikku jadi wanita yang kuat,,paling tidak aku lebih beruntung daripada mereka yang jadi anak jalanan yang setiap hari bersusah payah cari uang untuk sesuap nasi,,,!! Zelyn tak bisa menahan tangis,air bening itu membasuh pipinya yang alus.

Sandi hanya diam terpaku terpesona akan betapa hebat wanita yang dihadapannya itu.Dia mengambil beberapa tangkai bunga rumput berwarna kuning dan memberikannya pada Zelyn.

" Kamu seperti bunga ini,bunga rumput yang sederhana tapi cantik ,,aku bisa melihat bahwa kamu adalah seorang wanita yang tegar,,kamu hebat sus,,,!! Sandi tersenyum dengan sedikit grogi disekanya airmata Zelyn dengan punggung tangannya.
Zelyn membalas senyum.

" Makasi,,,tapi aku kira hidupmu lebih beruntung dari aku,dan kamu juga harus pandai untuk mensyukurinya,kamu masih punya ayah dan ibu kan??"
Pertanyaan Zelyn membuat Sandi tertunduk.

" iya,,,aku masih punya ayah dan ibu,,tapi mereka sudah bercerai sejak aku masih kecil,,ayahku sudah menikah lagi,begitu juga dengan ibuku,dulu aku ikut ibu,tapi sekarang aku memilih hidup sendiri,,"

Zelyn memandang mata Sandi yang masih terlihat kosong,lalu dia menepuk bahu sandi.

" Biar bagaimanapun mereka adalah ayah dan ibu kamu,tanpa mereka kamu gak akan ada di dunia ini,kamu gak bole marah apalagi benci sama mereka,,," Zelyn masih tetap memandang Sandi kali ini dengan senyuman yang seakan memberi sebuah semangat.

Sandi hanya mengangguk membalas senyum.

" Uda la,gak usah bahas lagi tentang masalalu kita,,yang penting sekarang,semangat untuk ke depan nya,,,hehehe,,"
Sandi berdiri lalu merengkuh tangan Zelyn,Zelyn mengikuti kemana Sandi akan menuntunnya.
Mereka menelusuri bukit kecil itu dengan berjalan santai,Sandi menggandeng tangan Zelyn mesra,sudah bagai sepasang kekasih,mereka bercanda ,berlari berkejaran di antara bunga2 taman itu,beberapa tangkai bunga di petik untuk bidadari mungil itu,dirambutnya pun terselip bingar rumput kecil berwarna kuning,hari itu Zelyn merasa telah bertemu dengan seseorang yang dia dambakan selama ini,dia nyaman bersama Sandi,dia merasa ada begitu banyak kesamaan,begitu juga dengan Sandi,Zelyn adalah sosok wanita yang mampu merubah hari-harinya jadi lebih berwarna..
Sore pun tiba,Sandi membawa Zelyn pergi meninggalkan senja di bukit itu dan mmengantarnya pulang.
Zelyn menempelkan pipinya di punggung Sandi,vespa itu pun mengantar mereka hingga rumah kontrakan Zelyn.

Bersambung.....
(minal aizin walfaizin mohon maaf lahir dan batin,bila Danny ada salah,baik dari tulisan ato komentar selama jadi kompasianer Danny mohon maaf di lebaran yang fitri ini,,:-) lahir batin buat semua penduduk kompasiana,,)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun