Mohon tunggu...
KOMENTAR
Worklife

Huzaemah, Wanita Pertama Raih Gelar DR di Al Azhar Mesir

24 Juli 2021   10:45 Diperbarui: 24 Juli 2021   13:10 972 0
Prof Dr Huzaemah Tahido Yanggo, Wanita Pertama yang Mendapat Gelar DR di Universitas  Al Azhar, Kairo, Mesir itu telah pergi menghadap Pencipta-Nya.

Selamat jalan ibu Prof Dr Huzaemah !
Semoga ilmu ibu yang sudah diberikan kepada mahasiswa, menjadi amal jariah, Insha Allah, Aamiin...

Ibu Prof pernah mengajar saya waktu kuliah di Fakultas Sya'riah dan Hukum IAIN (skrg UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, di Ciputat, Tangerang, Banten. Kuliah sambil kerja, atau lebih pas: kerja sambil kuliah.

Terkadang, dari inti sari kuliah beliau, saya jadikan bahan berita di media tempat saya bekerja. Sebagai wartawan yang "nyambi" kuliah, rugi jika ibu Prof Huzaemah dilewatkan sebagai narasumber.

Terakhir beliau menjabat Rektor Institut Ilmu Al Quran (IIQ) selain dosen di UIN Jakarta. Menggantikan rektor sebelumnya, Prof Nasaruddin Umar.

Prof Nasaruddin sendiri, asli orang Bugis, adalah mantan Purek UIN Jakarta, yang kemudian jadi Wakil Menteri Agama. Kakak senior (kelas) saya waktu di IAIN Alauddin Makassar itu, kini jadi Imam Besar Masjid Istiqlal.

Sedang almarhumah Prof Huzaemah, adalah orang Kaili asal Desa Kaleke, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang merupakan wanita pertama di Indonesia mendapat gelar DR di Universitas  Al Azhar, Kairo, Mesir.

Huzaemah berhasil lulus program doktor (S3) Universitas Al-Azhar, Mesir, dengan predikat cumlaude. Padahal, program magister apalagi doktor Al-Azhar, sejak lama dikenal sangat sulit, tetapi ia mampu membuktikan bahwa tak ada yang mustahil.

Komentar MUI dan Kemenag


Ketua Bidang Fatwa MUI periode 2015-2020 ini, meninggal dunia di RSUD Serang, Banten, Jumat 23 Juli 2021, sekitar pukul 06.10 WIB.

"Di hari Jumat yang penuh barokah, Allah Swt memanggil kembali kehadirat-Nya, guru kami tercinta almarhumah Ibunda Prof Dr Huzaimah Tahido Yanggo, MA setelah terkena COVID-19. Indonesia berduka," ujar Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam seperti dikutip Antara.

Huzaemah wafat pada usia 74 tahun setelah sebelumnya berjuang melawan COVID-19. Sejak Jumat pekan lalu, sudah banyak muncul pesan berisi ajakan untuk mendoakan Prof Huzaemah yang tengah sakit.

Prof Huzaemah di kalangan pengurus Majelis Ulama (MUI) Pusat, merupakan salah satu ulama perempuan yang tak bisa dipandang sebelah mata dan pemikirannya banyak memengaruhi maupun menjadi dirkusus bagi ulama lain.

Dengan demikian, kata Asrorun Niam, Prof Huzaemah membuktikan bahwa dirinya adalah sosok perempuan hebat, bukan sekadar karena keterwakilannya sebagai perempuan, namun karena kualitas, usaha giat dan kecerdasannya.

Beliau adalah sosok ilmuwan wanita yang langka. Guru besar di bidang fikih pebandingan (muqaranah madzahib). Aktif mengajar dan mendedikasikan ilmunya di berbagai tempat perkhidmatan.

"Pernah menjadi pimpinan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta dan posisi hingga sekarang sebagai Rektor IIQ Jakarta," tambah rekan sejawat almarhumah, sesama ulama di MUI Pusat.

Sepanjang rapat pimpinan harian MUI, Prof Huzaemah selalu hadir tepat waktu. Ia termasuk pimpinan harian MUI yang paling rajin hadir dan tidak pernah terlambat. Juga kerap memberikan masukan membangun.

Di usianya yang sudah tidak muda, almarhumah masih hapal fatwa-fatwa MUI di luar kepala. Ia juga menjadi garda terdepan fatwa MUI dalam setiap rapat membawahi tokoh dan ulama lain yang dominan laki-laki.

"Dedikasi beliau di bidang hukum Islam, disiplin yang beliau tekuni, sangat luar biasa. Beliau adalah sosok pengabdi ilmu pengetahuan dan aktif di berbagai perkhidmatan. Banyak buku yang beliau tulis dan terbitkan, sebagai legacy yang tak terlupakan," kata Asrorun Niam.

Kesan Prof Huzaema Di Mata Wartawan

Rabiatun Drakel, wartawati senior, mantan Koordinator PWI DKI Jakarta Unit Kemenag, begitu mengetahui Prof Huzaemah meninggal, langsung menulis nkomentar di FB.

"Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Inshaa Allah almarhumah Prof Huzaemah mendapar tempat yang terindah disisi Allah.  Saya kenal ibu Huzaemah selain sebagai orang Sulteng,  alumni Alkhaerat Palu,  juga narasumber yang selalu melayani saya saat dibutuhkan,  Al Fatihah," kata wartawati asal Kota Ternate ini.

Komentar wartawan lainnya yang kini sudah jadi advokat (pengacara), Aldinar Sinaga, cukup mengagetkan. "Saya tidak kenal beliau secara langsung Bang Nur, hanya empati dan simpati dengan prestasi terhadap beliau sebagai putri Donggala, Palu, Sulawesi Tengah secara umum," kata Aldinar.

Riwayat Singkat Prof Huzaemah

Nama lengkap : Prof. Dr. Huzaemah Tahido Yanggo, lahir 74 tahun lalu di Kaili, Desa Kaleke, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang merupakan wanita pertama di Indonesia mendapat gelar DR di Universitas  Al Azhar, Kairo, Mesir.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun